BERITA TERKINIHEADLINEHUKUM & KRIMINAL

Teganya.. Teman Sedusun Sekost,  Bahkan Satu Kampus ‘Ditipu’

×

Teganya.. Teman Sedusun Sekost,  Bahkan Satu Kampus ‘Ditipu’

Sebarkan artikel ini

MATTANEWS.CO, ‎PALEMBANG – Penipuan yang dipendam rapi oleh FR (18) akhirnya terungkap, setelah korban Isnadia Mey Lestari (18), Mahasiswi Fakultas Ekonomi di Universitas swasta di Palembang, melaporkannya ke Polda Sumsel, atas dugaan penipuan, Kamis (6/11/2025).

Korban tercatat sebagai warga Desa Sumber Makmur, Kecamatan Gunung Megang Muara Enim, didampingi penasehat hukumnya dari LBH Bima Sakti, Indah Permatasari menjelaskan, laporan kliennya itu sudah dilimpahkan ke Polsek Muara Enim.

“Benar, jadi kemarin kami mendampingi klien kami ke Polres Muara Enim, untuk menjalani pemeriksaan terkait dugaan penipuan yang dilakukan FR,” terang Indah Permata Sari didampingi Agung Dwi Pramono dan Tresya Mey Rinda Putri, kepada awak media.

Indah menjelaskan, perkara tersebut dilimpahkan ke Polsek Muara Enim, karena locus delikti, pengiriman uang, berada di lokasi yang sama.

“Memang klien kami melapor ke Polda Sumsel, dikarenakan locus delikti ada di Muara Enim, jadi kasus tersebut di limpahkan kesini, karena beberapa kali orang tua korban mentransfer uang di Muara Enim,” ujarnya.

Disinggung awal kejadian, Indah menjabarkan awal kejadian, kliennya dihubungi seseorang yang mengatasnamakan dari pihak kampus.

“Jadi, penipuan ini berawal bulan Juli, dimana klien kami menerima pesan whatsapp dari Fitriana, mengaku dari pihak kampus. Beliau meminta klien kami untuk segera membayarkan uang biaya perlengkapan perkuliahan mulai dari almamater, buku, bahkan tas dengan jumlah Rp 2.5 juta dan itu di penuhi dengan membayar menggunakan dompet digital,” urainya.

Kemudian, lanjutnya, kliennya kembali menerima pesan untuk meminta sumbangan mahasiswa baru.

“Lagi-lagi, klien kami mengirimkan uang yang dimaksud tanpa rasa curiga. Terakhir, klien kami kembali menerima pesan untuk membayar uang SKS bulan September kemarin sebesar Rp 3,2 Juta. Karena selalu meminta uang dalam jangka waktu berdekatan, orang tua korban curiga. Terungkap, kebohongan tersebut dilakoni oleh rekan korban sendiri, yang sama-sama satu tempat kuliah yang sama, satu tempat kost, bahkan SMA pun sama-sama di Kabupaten Muara Enim, Sumsel,” terangnya.

‎Indah menambahkan, sudah pernah ada pertemuan antara pihak keluarga korban dengan FR.

“Kedua belah pihak sudah ada komunikasi. Keluarga korban hanya minta untuk pengembalian uang yang telah dikirimkan, namun pihak FR belum juga memenuhinya, meskipun sudah ada perjanjian hitam diatas putih dengan tempo waktu yang telah terlewati,” tukasnya.