Penulis : Wanda Hamida (Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang)
MATTANEWS.CO, PALEMBANG – “Nikmati setiap prosesnya, percaya diri, yakin bahwa setiap usaha dan niat yang baik pasti di kasih yang terbaik oleh allah di waktu yang tepat” itulah sudut pandang dari Nyimas Rafiah Winda si gadis manis yang berasala dari Kota Pempek.
Seorang gadis berhidung mancung dan memiliki kulit sawo matang bertanah kelahiran di Kota Pempek memiliki tekad mengejar pendidikan di kota orang.
“Awalnya ingin kuliah merantau karna saya ingin mempunyai wawasan terbuka luas, pengalaman makin luas, relasi juga luas dan ingin bisa hidup lebih mandiri,” ucap Winda.
Gadis ini lebih memilih untuk hidup di kota orang dan melanjutkan pendidikannya di Institut Pertanian Bogor (IPB), ia mengambil jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP) dan tidak banyak orang yang tahu dengan jurusan tersebut, padahal untuk peluang kedepannya ini sangat penting.
“Kenapa harus MSP? karena indonesia kan lautnya luas potensi sumber daya alamnya juga banyak dan itu semua perlu konservasi, Selain itu rumah saya juga didepan sungai, saya pikir gimana caranya sungai ini bersih, sumber daya alamnya terjaga dan ternyata jurusan yang saya pilih ini cocok karena mempelajari tentang lingkungan perairan,” ujar Winda.
Banyak lika-liku yang di lalui gadis ini, berkehidupan di kota orang bukanlah hal yang mudah apa lagi seorang anak gadis yang jauh dari orang tua, keluarga dan kerabat dekat lainnya.
“Saling menghargai, dan bangun komunikasi sih itu paling penting menurut saya, di saat kita menghargai orang, begitu juga orang menghargai kita,” kata Winda.
“Terus lama kelamaan jadi terbiasa hidup merantau, cuci baju sendiri, cari makan sendiri, bahkan yg dulunya saya minta diajari teman lama kelamaan saya juga bisa, sudah paham dan terbiasa. di kuliah saya juga aktif ikut organisasi BEM Fakultas, IPB Mengajar karna saya ingin bisa banyak dapat relasi dan teman, dan bisa mengembangkan soft skill yang initu gak bisa dapet kalo cuma kuliah doang,” ungkap Winda lagi.
Dengan begitu, gadis ini tidak pernah menyerah begitu saja ia selalu terus mencoba sesuatu agar dapat menghasilkan uang di kota orang.
“Selama merantau saya selalu mencoba hal baru, saya berjualan makanan dan saya titip di kantin kampus yang penting saya bisa menghasilkan uang. Kadang juga kalau makanannya masih ada sisa saya simpan buat makan malam biar bisa menghemat uang dan tidak membuang-buang makanan. saya juga aktif mencari beasiswa, karna saya tahu hidup merantau perlu biaya nominal yang sangat banyak dan saya ingin gak terlalu membebani orang tua, jadi saya mencari beasiswa dan alhamdulillah di tahun kedua saya dapat beasiswa KSE (Karya Salemba Empat),” beber Winda.
Tidak hanya menjadi gadis yang pemberani, ia juga merupakan mahasiswi yang cerdas yang tidak pernah puas dengan nilai itu itu saja.
“Sebenernya Cumlaude awalnya saya pikir susah, apa lagi tahun pertama kuliah IPK saya malah jelek di saat teman – teman saya IPK nya lebih tinggi, Dari situ saya berusaha agar mendapatkan nilai yang memuaskan, Dan alhamdulillah saya bisa Cumlaude dan ternyata gak sesulit yang saya bayangkan, ternyata tahun pertama itu bagi saya fase adaptasi, lama kelamaan terbiasa dan bisa manajemen waktu belajar, kegiatan akademik, dan organisasi. Lama kelamaan saya kenal dengan diri sendiri bahwa saya lebih nyaman belajar bareng teman, ternyata kalau kita usaha dan fokus, hal yang awlanya kita anggap susah lama lama jadi berpikir ternyata ga sesulit yg dibayangkan,” pungkas Winda.
Karena tidak mau menganggur setelah wisuda, gadis ini sudah menyiapkan berkas untuk melamar beberapa pekerjaan selama ia menyusun tugas akhir kuliah.
“Nah ketika mendekati lulus saya sudah daftar beberpa pekerjaan, dan selama menyusun skripsi saya sudah menyiapi CV untuk daftar pekerjaan, alhamdulillah seminggu setelah wisuda saya langsung ditermia pekerjaan dan sekarang saya bekerja sebagai konsultan lingkungan, dan ilmu yg saya pelajari sangat beguna di pekerjaan saya sekarang,” ungkap winda.
“Setelah saya pikir kuncinya sih nikmatin setiap prosesnyo, percaya diri, yakin bahwa kalau kita berusaha dan niat kita baik pasti di kasih yg terbaik sama allah di waktu yg tepat,” sudut pandang Winda.(*)