Harapannya, simulasi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan petugas. Sehingga, jika terjadi hal serupa nantinya penanganannya bisa dilakukan secara cepat dan tepat.
Apalagi tegas Nurseila, ” PHR Zona 4 ini adalah objek vital riskan dan rawan terjadi hal-hal tidak diinginkan, makanya perlu diantisipasi dan dilakukan pencegahan berdasarkan standar operasional prosedur yang ditetapkan,” pungkasnya.
Senada, hal itu juga dibenarkan Office Comrell dan CID Zona 4, Erwin Hendra Putra kepada awak media, simulai tersebut merupakan Standar Operasional Prosedur (SOP) perusahan yang bertujuan dituntut lebih waspada dan berhati-hati atas segala potensi ganguan yang bisa terjadi.
“Pertamina sebagai salah satu objek vital nasional tidak menginginkan terjadi gangguan makanya harus selalu siap dan siaga,” imbuhnya.
Tentu lanjut Erwin, “Lewat simulasi inilah, kemampuan petugas baik dari Fungsi HSSE dan Sekuriti bisa selalu ditingkatkan,” tandasnya.
Pantauan awak media, pada penanganan potensi ancaman bom. PHRZ Field Prabumulih juga melibatkan Yonzipur 2/SG menurun satu unit mobil Jihandak dalam evakuasi bom pada simulasi potensi ancaman bom di lingkungan PHRZ Field Prabumulih.