Reporter : Adi Candra
PALI, Mattanews.co – Pedagang dan pengujung keluhkan tumpukan sampah dan genangan air limbah sampah yang meluarkan aroma tak sedap yang terletak di tengah terminal Pendopo Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) sehingga sangat mengganggu aktivitas warga di terminal.
Dimana box sampah yang terbuat dari besi berwarna kuning dengan tulisan Dinas Lingkungan Hidup itu mengeluarkan bau tak sedap, serta air tetesan sampah tergenang meremas ke badan jalan terminal sehingga membuat resah baik pengunjung mapun warga yang berjualan.
Parahnya lagi dari box sampah tersebut, baunya makin menyengat akibat warga membuang bangkai hewan, sampah organik dan lainnya di dalam box itu, belum lagi di tambah box tersebut sudah melebihi muatan dan menumpuk meluber di genangan air yang letaknya di jantung parkir terminal Pendopo.
Seperti yang dikatakan tokoh masyarakat, Pendopo, Rozani mengaku dirinya bersama warga lainnya sangat terganggu dengan box sampah di depan los jualannya berjarak sekitar 10 meter. “Terganggu dengan box sampah di depan kios, apalagi ada yang membuang bangkai hewan, bau sangat menyengat dan itu mengganggu kenyamanan yang hendak beli koran dan ATK,” ujar Rozani.
Rozani berharap agar tempat penampungan sampah itu, diletakkan di tempat yang jauh dari aktivitas warga, sehingga tak mengganggu aktivitas warga di terminal khususnya dan pengunjung umumnya. “Kadang dua hari sampah itu diambil. Dipindahkan saja tempat penampung sampah itu lebih jauh, jangan ditengah terminal,” jelas Rozani, Rabu (02/01/2019).
Hal senada di ungkapkan warga setempat Amrin (45) yang mengatakan terminal merupakan tempat yang sering di kunjungi warga baik pendatang maupun warga Kabupaten PALI, untuk itu dirinya sangat menyangkan dengan adanya tumpukan sampah dan genagan air di terminal Pendopo tersebut .”Kita sangat terganggu dengan adanya tumpukan sampah dan genagan air, yang mengeluarkan aroma yang kurang sedap, kita memintak dinas terkait cepat tangap agar tidak menjadi keluhan masyarakat dan pengunjung trminal Pendopo ini,” ujar Amrin.
Editor : Anang