13 Orang Berangkat ke Jepang untuk Bekerja, Yana Mulyana: Saya Apresiasi

“Saat itu tidak mengurangi semangat kami adakan juga online untuk pelatihan. Kami laksanakan kegiatan pelatihan selama 5 bulan. Target level N4,” katanya.

Untuk gaji, kata Arief, relatif mencukup yaitu sekitar Rp 15-25 juta per bulannya. Jika para peserta lulus ujian nasional di Jepang otomatis berlanjut. “Kegiatan MoU ini punya waktu 5 tahun. Pendapatan para pekerja ini tahun pertama Rp 15 juta, tahun berikutnya Rp 20 juta hingga Rp 25 juta,” ujarnya.

“Biasanya memang semakin besar jadi ‘care worker’ bersertifikasi. Dalam ujian nasional Jepang bertahap sampai 3 kali. Kalau tidak lulus, maka kembali (ke Indonesia), jika lulus bisa sampai 2 hingga 5 tahun,” sambungnya.

Menurutnya, pemerintah Jepang menanggung fasilitas tiket pesawat hingga pondok tempat tinggal. “Pihak Jepang banyak fasilitas yang diberikan, seperti tiket pesawat, pondokan hingga gaji pertama saat datang susah dikasih,” katanya.

Salah satu peserta yang akan berangkat, Endah Permatasari (26) merasa bersyukur terpilih untuk bekerja di Jepang. “Saya lulus D3 Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bandung. Alhamdulilah dari Disnaker Kota Bandung bisa memberikan pekerjaan di Jepang. Saya sekitar 3 tahun lamanya disana mengurus lansia,” katanya.

Bagikan :

Pos terkait