31 Tahun di Kaltim dan Sempat Terlatar, Pemkab Blitar Jemput Ibu Fatoyah

Reporter: Robby

BLITAR, Mattanews.co – Fatoyah (66) warga Kelurahan Kademangan, Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar sudah 31 tahun hidup di Kalimantan Timur.

Terakhir ibu dua anak ini sempat terlantar di Kecamatan Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.

Informasi Fatoyah yang terlantar berhembus kencang di media sosial, sehingga sampai ke Pemerintah Kabupaten Blitar.

Bupati Blitar, Drs H Rijanto MM langsung memerintahkan Dinas Sosial mencari kebenaran alamat Fatoyah di Kademangan. Karena sudah 31 tahun tidak pulang, banyak warga yang tidak mengenalnya. Beruntung keluarga Fatoyah dapat diketahui di Kelurahan Kademangan, Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar.

“Setelah diketahui, kami berkoordinasi dengan dinas sosial Provinsi Jawa Timur dan Dinas Sosial Kutai Timur untuk melakukan penjemputan,” ungkap Kapala Dinas Sosial Kabupaten Blitar, Romelan, Sabtu (22/08/2020).

Dinas Sosial Kabupaten Blitar menjemput Fatoyah Jumat kemarin di Bandara Juanda, Sidoarjo, kerena proses pemulangannya juga diantar oleh Dinas Sosial Kutai Timur dan Kalimantan Timur.

Tidak butuh waktu lama untuk dapat mencari alamat dan menjemput Fatoyah, yakni tiga hari sejak informasi ini sampai di Kabupaten Blitar.

Usia dijemput Fatoyah diantarkan ke keluarganya, bahkan juga diantarkan oleh anak keduanya ke Tulungagung.

Kini Fatoyah sudah dapat berkumpul dengan putrinya di Tulungagung.

“Ibu Fatoyah kini ikut putri pertamanya yang menikah dan tinggal di Tulungagung, rumahnya di Kademangan ditinggali oleh putri keduanya,” ungkap Romelan.

Pertimbangan untuk tinggal di Tulungagung ini merupakan kebijakan dari pihak keluarga Fatoyah. Dinas Sosial Kabupaten Blitar tidak dapat memaksakan untuk Fatoyah tinggal di Blitar.

Penjemputan warga yang terlantar atau berada di daerah rawan sering dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Blitar. Ini merupakan bentuk perhatian Pemerintah Kabupaten Blitar terhadap warganya yang berada di luar daerah.

Romelan mengaku sering menjemput warga Kabupaten Blitar yang ada di luar daerah, baik di Bandara Juanda maupun di daerah asalnya.

“Kalaupun saya harus datang ke tempat warga Blitar itu berada saya siap, tapi biasanya kami berkoordinasi terlebih dahulu dengan dinas sosial daerah lainnya untuk proses pemulangan,” tegasnya.

Asfiah anak Fatoyah mengaku senang dapat berkumpul dengan ibunya kembali. Sebelumnya, ia sempat datang ke Kaltim empat tahun lalu untuk menjemput ibunya pulang.

Saat itu, ibunya masih bekerja, sehingga tidak mau diajak pulang. Setelah empat tahun hilang komunikasi, Asfiah mendapatkan kabar ibunya terlantar di Kecamatan Sangatta.

“Terima kasih Pemkab Blitar yang sudah menfasilitasi penjemputan ibu saya,” ungkapnya.(adv)

Editor: Fly

Bagikan :

Pos terkait