MATTANEWS.CO,TULUNGAGUNG – Mencuatnya isu perselingkuhan antara oknum Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat (Kaur Kesra) sering dikenal nama Modin Desa Karanganom Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung dengan seorang guru swasta yang mengajar di lembaga pendidikan madrasah, sangat meresahkan warga desa setempat.
“Jadi begini, adanya isu selingkuh antara oknum Modin inisial WH dengan seorang Guru inisial ER tersebut dinilai sangat meresahkan warga Desa Karanganom,” kata Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Desa Karanganom Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung kepada mattanews.co di Balai Desa setempat, Jum’at (15/4/2022) Siang.
Ia menambahkan, atas mencuatnya isu perselingkuhan ini pihaknya sangat menyayangkan hal ini terjadi. Kejadian ini sangat berdampak dan mencoreng Pemerintahan Desa Karanganom.
Namun demikian, permasalahan yang mencuat ini merupakan ranah pribadi dari perangkat desa yang bersangkutan.
“Iya benar, sangat mencoreng Desa Karanganom. Seharusnya selaku perangkat desa memberi contoh berperilaku sopan, menjadi sauri tauladan yang baik kepada warga masyarakat bukan sebaliknya,” tambah Sunar dengan gimik sangat geram itu.
“Hingga hari ini belum ada klarifikasi khusus dari yang bersangkutan (Modin.red) hanya mendengar dari pihak Guru, dengan demikian kepastian seperti apa saya belum tahu,” imbuhnya.
Lebih lanjut Sunar menjelaskan, santer terdengar dari beberapa tokoh-tokoh masyarakat Desa Karanganom yang akan mendorong permasalahan isu perselingkuhan ini ke ranah Musyawarah Desa, ia berpendapat sangat mendukung sekali hal tersebut.
“Bilamana nanti masalah ini diangkat ke Masyawarah Desa, selaku BPD sangat mendukung sekali, sebab didalam musyawarah itu akan ada klarifikasi dari perangkat desa yang bersangkutan,” terangnya.
Isu perselingkuhan Modin ini, lebih dalam Sunar memaparkan, secara terperinci memang belum mengetahui kebenaran tersebut. Sebab, sampai hari ini memang belum ada klarifikasi dari pihak yang bersangkutan.
“Kita tunggu saja Modin nanti berkata apa, apakah menyanggah pemberitaan tersebut atau memang mengakui atas perbuatannya itu,” paparnya.
“Kita berharap kepada semua perangkat desa, kejadian ini bisa diambil hikmahnya. Selayaknya dalam mengemban amanah sebagai perangkat desa harus disiplin dan tidak berbuat hal yang mencoreng nama baik Desa,” tandasnya.
