Reporter : Robby
BLITAR, Mattanews.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar Jawa Timur (Jatim) akan lebih mengintensifkan tracing dan swab test, untuk mencegah laju perkembangan Covid-19.
Tindakan ini sesuai dengan hasil Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Perkembangan Covid-19 di Blitar, di ruang Command Center Mapolres Blitar, Senin (28/9/2020).
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Kabupaten Blitar per 27 September 2020, yakni jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Blitar mencapai 574 kasus.
Ada 44 warga yang meninggal akibat Covid-19 dan sebanyak 480 orang sudah sembuh. Sementara hingga saat ini masih ada 9 Orang Tanpa Gejala (OTG), yang menjalani isolasi mandiri.
Lalu, 23 penderita di gedung isolasi dan 18 orang sedang menjalani perawatan di rumah sakit rujukan Covid-19.
“Tambahan penderita covid-19 ini bukan klaster lama, namun klaster baru seperti pondok pesantren maupun klaster keluarga. Sedangkan klaster gowes dan klaster rumah sakit, sudah terhenti karena tracing dan swab test yang dilakukan pada kontak erat,” ungkap Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Blitar, Krisna Yekti saat Rakor Penangangan Perkembangan Covid-19, di Mapolres Blitar.
Menurutnya, angka kesembuhan lebih tinggi dibandingkan angka nasional dan provinsi. Terlebih angka terkonfirmasi baru juga, lebih rendah dibandingkan nasional dan Jatim.
Satgas Covid-19 Kabupaten Blitar menyarankan, untuk melakukan tracing dan tes swab secara masif pada kontak erat penderita Covid-19.
Pemkab Blitar juga menyediakan tiga tempat untuk gedung isolasi, yakni RSUD Srengat, Local Education Center (LEC) Garum, dan Puskesmas Sutojayan. Ketiga tempat ruang isolasi ini, dapat menampung 60 orang penderita covid-19.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis, dari jumlah kasus positif Covid-19 yang meninggal 43 persen sudah terlambat dibawa ke rumah sakit.
Sementara 57 persen lainnya karena kondisinya yang memburuk, disebabkan oleh penyakit penyerta (kormobit).
Satgas Covid-19 Kabupaten Blitar, saat ini sudah melakukan tes PCR lebih dari 4.800 orang. Sementara jika dibandingkan jumlah penduduk Kabupaten Blitar, seharusnya jumlah tes PCR dilakukan ke 56.000 orang.
“Kita ingin tes PCR ini ditingkatkan, namun tidak dapat sembarangan. Karena harus pada orang yang memiliki riwayat kontak erat terhadap pasien penderita Covid-19. Kalau sembarang, nanti hasilnya justru tidak efektif,” ungkap Wakapolres Blitar Kompol Himmawan Setyawan.
Himmawan menegaskan, bahwa rakor ini untuk mendengarkan langkah-langkah dari Satgas Covid-19 Kabupaten Blitar. Terutama untuk menekan mortality rate atau angka kematian per populasi warga di Kabupaten Blitar akibat Covid-19.
Rakor ini juga, lanjutnya, untuk menentukan langkah yang akan dilakukan untuk menekan penyebaran virus Covid-19.
“Usulan dari dinas kesehatan untuk melakukan tes swab yang masif dan tracing seluruh wilayah di Kabupaten Blitar, supaya terlihat pula penyebarannya,” ujarnya. (ADV)
Editor : Nefri