[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Klik Disini Untuk Mendengarkan Berita”]
MATTANEWS.CO, OGAN KOMERING ILIR – Vaksinasi Covid-19 tahap kedua berlangsung di Rumah Sakit Umum Daerah Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan (Sumsel). Para tenaga medis dan sejumlah tokoh publik Bumi Bende Seguguk mendapatkan vaksinasi tersebut, pada hari Senin (1/2/2021) pagi.
Vaksinasi ini sendiri, merupakan suntikan lanjutan setelah hampir menjelang dua pekan sejak vaksin pertama diberikan pada 18 Januari lalu.
Berbeda dengan gelaran vaksinasi pertama yang disambut dengan gegap gempita. Memang, meski kala itu Bupati OKI Iskandar urung dijadwalkan untuk melakukan vaksin perdana, karena kondisi tubuh politisi senior PAN dinyatakan belum memenuhi syarat untuk dilakukan vaksinasi Covid-19, akan tetapi, kehadiran Bupati di tengah para tenaga medis.
Bukan hanya menunjukkan semangat optimisme, juga sebagai penyampaian pesan bahwa para tenaga kesehatan sebagai penjaga garda terdepan itu tidak berjuang sendirian.
Pelaksanaan vaksin kali ini terkesan jauh dari nuansa seremoni. Kemeriahan saat vaksinasi awal, sebagaimana layaknya menyambut harapan baru lantaran vaksin Sinovac ini sendiri dipercaya sebagai salah satu penawar virus Covid-19.
Terlepas dari itu, bila mengurai dari pelaksanan vaksin ini sendiri, menurut Kepala Dinas Kesehatan Iwan Setiawan, vaksin itu sebagai suntikan penyempurna antibodi guna melawan virus Covid-19, yang dampaknya sempat membuat seluruh dunia nyaris lumpuh.
“Proses membentuk antibodi yang sempurna guna melawan virus corona. Memang, dibutuhkan dua kali tahap pemberian vaksin sehingga dalam waktu dua hingga empat minggu antibodi terbentuk sempurna,” ucapnya.
Meski demikian, ketersediaan vaksin ini sendiri, menurut Iwan bukan jaminan terbebas dari terpapar virus Covid-19 sepenuhnya. Ia justru berpendapat, penerapan protokol kesehatan masih tetap diperlukan hingga satu bulan ke depan,
“Protokol kesehatan tetap diberlakukan kendati sudah vaksin kedua kalinya. Hal tersebut perlu dilakukan agar bisa memberikan hasil yang sempurna selama kurun waktu satu bulan,” katanya.
Peranan tenaga kesehatan Covid-19, lanjutnya, merupakan pekerjaan yang rentan tertular virus. Ia mengakui, kebijakan vaksinasi Covid-19 dengan mendahulukan tenaga kesehatan sebagai penerima pertama vaksin, menurutnya merupakan dukungan pemerintah terhadap perlindungan diri para pahlawan Covid-19.
Dikatakan juga, sumber daya manusia dengan kesehatan fisik yang memadai dianggap Iwan Setiawan sesuatu yang penting dalam pemulihan yang tengah berlangsung saat ini,
“Pentingnya vaksinasi ini, karena menjadi langkah awal yang strategis untuk mendukung pemulihan di seluruh sendi kehidupan. Pemerintah hadir untuk memberikan vaksinasi kepada setiap orang yang telah memenuhi semua persyaratan,” ucapnya. (*)