Reporter : Irfan
PALEMBANG, Mattanews.co – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Driver Online (ADO) Sumsel periode 2018-2021kini resmi memiliki pimpinan baru yakni Ahmad Arifin. Pemilihan sendiri berlangsung di gedung serbaguna Man 3 Jalan Inspektur Marzuki Palembang, Kamis (30/08/2018).
Dengan dibentuknya kepengurusan baru, ADO Sumsel berkomitmen untuk mensejahterakan dan mendengarkan keluh kesah yang kerap dialami para driver di Bumi Sriwijaya.
Pimpinan ADO Sumsel terpilih Ahmad Harifin mengatakan, para driver di Sumsel selama ini kerap kali melayangkan keluhan mereka terhadap perusahaan-perusahaan yang sering melakukan suspend sepihak, menaikkan target poin dan berbagai kebijakan sepihak lainnya. Maka dari itu mereka bakal memperkuat organisasi tersebut dari segi keamanan dan kenyamanan para driver.
“Permasalahan yang dialami para driver sering kali kita dengar, jadi driver silahkan konsultasi ke ADO bakal kita carikan solusinya,” terangnya usai acara pelantikan berlangsung.
Selain siap menampung aspirasi para driver, ADO Sumsel juga mewacanakan bakal bekerjasama dengan vendor memasang panic button atau tombol panik di mobil para driver yang langsung terkoneksi dengan sekratriat ADO.
Apabila terjadi tindak kejahatan dialami, driver tinggal menekan tombol tersebut dan rekan-rekan ADO bakal mendatangi lokasi kejadian yang telah bekerjasama dengan pihak kepolisian menyelesaikan tindak kriminalitas tersebut.
“Kita tahu sendiri banyak driver jadi korban, panic button ini salah satu solusinya. ADO Sumsel ke depan berkomitmen kembangkan sistem dan keamanan driver,” ungkap dia.
Ditempat yang sama, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) ADO, Christiansen menambahkan pengurus pusat akan mendorong regulasi khusus untuk mengurus transportasi online. Sebab, saat ini belum ada regulasi jelas menaungi para driver tanpa aturan membuat aplikator terus sewenang-wenang terhadap driver.
Untuk menyambung aspirasi dari 50 ribu driver di Indonesia pihaknya bakal melakukan gerakan secara Nasional di 17 DPD ADO di Tanah Air.” Agar tak ada lagi pembekuan sepihak tanpa konfirmasi maka kita mendorong untuk dibuatkan regulasi agar sistem kerja menguntungkan aplikator dan driver,” ucapnya.
Editor : Ardhy Fitriansyah