MATTANEWS.CO, TULUNGAGUNG – Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kecamatan Gondang menegaskan bahwa Kepala Desa (Kades) dari Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur, tidak terlibat dalam kericuhan sampai anarkis saat menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat pada Rabu, 31 Januari 2024.
Aksi yang diselenggarakan oleh APDESI (Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia) bertujuan untuk mendesak legislatif segera merevisi Undang-Undang Desa agar segera disahkan. Selain itu, tuntutan juga mencakup perpanjangan masa jabatan Kades dari enam tahun dalam tiga periode menjadi sembilan tahun dua periode.
Pernyataan ini disampaikan oleh Wahyono Hadi Santoso, Ketua AKD Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, sebelum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Gondang dan Musyawarah Perempuan dan Anak Disabilitas di kantor setempat, Senin (5/1/2024).
“Saya tegaskan bahwa saat aksi massa APDESI berakhir, tidak ada Kades dari Tulungagung terprovokasi dalam kericuhan tersebut,” ucap Wahyono Hadi Santoso yang juga menjabat sebagai Kades Gondang.
Mbah Gondang, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa sekitar 100 Kades dari Tulungagung diberangkatkan oleh Penjabat (Pj) Bupati Tulungagung Dr. Ir. Heru Suseno, M.M., pada Selasa (30/1/2024) sore dari Pendapa Kongas Arum Kusumaning Bongso.
Sebelum berangkat, Pj Bupati memberikan nasihat untuk menyampaikan aspirasi secara elegan dan bermartabat.
“Dari Tulungagung yang berangkat sekitar 100 Kades, dengan menggunakan 2 bus, 7 mobil Toyota Hiace,” tambahnya.
“Pak Pj Heru Suseno sebelum kami berangkat memberikan anjuran agar menjaga diri baik-baik, penting berangkat selamat, dan pulang sampai Tulungagung juga selamat,” imbuhnya.
“Sampaikan aspirasi dengan elegan dan bermartabat dan jangan sampai terpancing provokasi sehingga membuat kericuhan saat di Jakarta nanti,” katanya menambahkan.
Menurut dia, saat massa demo APDESI menyampaikan tuntutannya, itu berujung ricuh bahkan anarkis, namun para Kades dari Tulungagung tidak ada yang terprovokasi.
“Setahu saya kita paling dekat lokasi, cuma dengan kejadian itu kita menjaga citra Kades Tulungagung, maka tidak sampai terprovokasi atas kejadian kericuhan,” ujarnya.
“Saya mendengar yang bikin aksi kericuhan itu dari Sumatra dan Kalimantan, setahu saya dari luar pulau kok,” sambungnya.
Lebih lanjut, Mbah Gondang menjelaskan hasil dari aksi massa demo APDESI, pihaknya masih dijanjikan terkait revisi UU Desa tersebut, bahwa pada Selasa, 6 Februari 2024, aspirasi itu akan ditandatangani.
“Kami dijanjikan pada 6 Februari 2024 untuk ditandatangani untuk aspirasi yang kami sampaikan itu,” terangnya.
“Insya Allah, hari ini (Senin, 5/1), kami akan berangkat lagi ke Jakarta menagih janji tersebut,” pungkasnya. (Ferry Kaligis)