Charma: KPK Kembali Bersinar Terang
MATTANEWS.CO, JAKARTA – Ketum Ormas Gerakan Cinta Rakyat (GENCAR) Charma Afrianto mengapresiasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kembali memanggil anggota Komisi XI DPR RI terkait kasus dugaan korupsi Dana CSR Bank Indonesia.
“Masyarakat Indonesia hari ini merasa bersyukur dengan action dari KPK yang kembali memanggil anggota DPR RI yang diduga keras terlibat masalah kucuran dana CSR Bank Indonesia,” kata Charma dalam keterangan melalui pesan voice noice WhatsApp, Kamis (1/5/2025).
Menurut Charma, pemanggilan terhadap Anggota DPR RI dalam kasus korupsi CSR BI membuat KPK kembali bersinar terang, setelah sebelumnya sempat redup.
“Kami mengapresiasi karena selama ini KPK yang dianggap redup, mati dalam penegakan hukum, terdegradasi kepercayaannya oleh masyarakat, hari ini kembali bersinar, bahkan sinarnya semakin terang,” ungkap Charma.
“Sinar KPK yang sempat redup, hari ini kembali terang dengan dipanggilnya anggota DPR RI termasuk dari Sumatera Selatan inisial FA,” lanjut Charma.
Meski demikian, Charma mengaku belum puas karena sosok FA yang seharusnya datang memenuhi panggilan KPK justru tidak hadir dengan berbagai alasan.
“Saya selaku Ketum GENCAR cukup kecewa terhadap sikap yang tidak kooperatif dari seorang wakil rakyat yang dipilih masyarakat Sumatera Selatan,” kata Charma.
Menurut Charma, FA selaku wakil rakyat mestinya menunjukkan kewibawaan, menunjukkan sikap yang baik selaku wakil rakyat dan membuktikan kepada publik bahwa yang bersangkutan bisa mengklarifikasi apakah terlibat atau tidak dalam kesalahan kucuran dana CSR BI.
“Tapi dua kali dipanggil dengan tidak adanya itikad baik dan koperatif, saya menduga FA ini sudah gugup,” ungkapnya.
Charma juga mengungkap selentingan isu yang menyebut FA adalah sosok yang menjadi koordinator untuk mengamankan (mengkondisikan) kasus CSR BI di KPK agar tidak membesar.
“FA yang saya dengar isunya telah dtepis oleh KPK menjadi koordinator terperiksa untuk mengamankan KPK. Isunya sih FA ini koordinator, tetapi sudah dibantah sama humas KPK. Bahwa tidak ada itu pengkondisian, tidak ada itu 86 (damai) segala macam dalam kasus ini,” jelasnya.
Alih-alih damai, Charma menilai isu tersebut membuat geram KPK. Bahkan per hari ini KPK kembali terang dengan memanggil para anggota DPR yang diduga terlibat.
“Jadi sekali lagi tolong lah sebagai wakil rakyat menunjukkan itikad baik dan berani gantle, kalau memang benar,” lanjutnya.
Charma juga tidak percaya ketika alasan sakit dipakai untuk menghindar atau mengukur waktu atas pemanggilan KPK.
“Kalau alasan sakit, kita melihat beberapa kegiatan beliau (FA) dalam tiga Minggu terakhir, bahkan sebelum lembar hingga pasca-lebaran padat sekali kegiatan beliau. Tapi saat dipanggil KPK alasan sakit. Nah disini ada apa?,” tukas Charma.
Selaku aktivis nasional yang berasal dari Sumsel, Charma menegaskan bahwa masyarakat Wong Kito tidak mau punya wakil rakyat yang mencoreng nama baik Sumatera Selatan.
“Kami juga tahu bahwa yayasan beliau tidak terdaftar di Kesbangpol, Kemendagri, tidak mempunyai laporan keuangan selama dua tahun terakhir, jelas-jelas melanggar UU 16/2001. Saya pikir saatnya KPK menunjukan jati dirinya sebagai lembaga penegak hukum yang handal, yang mampu memberantas korupsi hingga ke akar-akarnya,” jelas Charma.
“Sekali lagi, apresiasi saya kepada KPK hari ini. Semoga segera diperiksa dijadikan tersangka,” tuntas Charma yang didampingi oleh Sukma Hidayat dan Tumpal Simare-mare.(*)