BERITA TERKINIHEADLINEHUKUM & KRIMINALNUSANTARA

AMPC Desak Pemerintah Perbaiki Semua Cagar Budaya di Palembang

×

AMPC Desak Pemerintah Perbaiki Semua Cagar Budaya di Palembang

Sebarkan artikel ini

Balai Pertemuan Harus Dikelola Oleh Instansi dan Orang yang Tepat

MATTANEWS.CO, PALEMBANG – Aliansi Masyarakat Peduli Cagar Budaya (AMPC) menggelar aksi unjuk rasa di gedung DPRD Kota Palembang. Aksi demo ini bertujuan agar pemerintah dalam hal ini Wali Kota Palembang melakukan tindakan nyata terhadap pelestarian nilai budaya dan cagar budaya yang ada di Kota tertua di Indonesia itu.

“Aksi kami pada hari ini meminta kepada anggota dewan Kota Palembang agar dapat mewujudkan keinginan kami yang bertujuan untuk menjaga kelestarian budaya di Kota tertua di Indonesia ini,” kata salah satu perwakilan pemgunjuk rasa Vebri Al Lintani saat melaksanakan aksi di halaman DPRD Kota Palembang Jum’at (17/2/2023).

Ia melanjutkan, pemerintah Palembang harus menjadikan pembangunan cagar budaya menjadi prioritas pembangunan di Kota Palembang ini. Bangunan cagar budaya harus terus ada dan lestari. Maka dari itu pemerintah harus mengkhususkan dana APBD untuk memugar cagar budaya yang saat ini sudah rusak parah.

Ia berkata, agar pemerintah Kota Palembang, dalam hal ini Wali Kota Palembang Harnojoyo supaya dirinya bersama pihak terkait peduli dan lebih fokus dalam pelestarian cagar budaya serta dapat secepatnya memugar gedung balai pertemuan yang lokasinya tepat bersampingan dengan kantor Pemkot Palembang, untuk dijadikan sebagai cagar budaya sesuai dengan UU No 11 tahun 2010.

“Saat memugar atau merenovasi harus dengan bahan yang sama seperti bangunan tersebut. Agar bangunan yang diperbaiki dapat bertahan lama dan dalam kondisi sebelum bangunan itu rusak,” jelas dia.

Ia melanjutkan, agar cagar budaya yang ada di Kota Palembang dikelola dengan baik, ada unsur akademisi, unsur budayawan dan tokoh masyarakat. Sehingga budaya yang ada di Kota tertua Palembang ini tetap lestari. “Jangan hanya ada unsur pemerintahan saja dalam pengelolaan cagar budaya harus juga dilibatkan unsur budayawan dan akademisi,” tegasnya.

Menurut dia, jangan sampai kerusakan cagar budaya terjadi kembali. Seperti yang pernah terjadi di cagar budaya pasar cinde. Karena keegoisan segelintir orang maka situs budaya pasar cinde hancur. Bahkan sampai sekarang pasar tersebut juga tidak dibangun.

“Kita berharap agar kejadian pasar cinde merupakan yang terakhir ada. Kita juga berharap agar pemerintah dalam hal ini Wali Kota dan DPRD Palembang dapat segera merealisasikan segala tuntutan kami, ” harap Vebri.

Sementara itu, Ketua Komisi empat DPRD Kota Palembang Duta Wijaya mengatakan, apa yang disuarakan para teman-teman aktivis dan tokoh budaya sangat masuk akal. Maka akan dilanjutkan ke Rapat pimpinan. Selaku DPRD pihaknya tidak ada pembiaran atau abai akan kelestarian cagar budaya.

“Nantinya akan kita coba tetapkan anggarannya untuk renovasi cagar budaya yang ada saat ini. Semua yang menjadi tuntutan pada hari ini. Akan kami sampaikan pada rapat paripurna nanti. Kita Menjadi kota tertua di Indonesia, tapi satupun cagar budaya belum ada yang memiliki verifikasi,” ungkapnya.

Selain itu dari Fraksi PKS Ridwan berkata, dirinya mengaku senang dapat berbicara langsung dengan para aktivis peduli cagar budaya. Semua tuntutan ini akan dibahas dilevel rapat pimpinan. Ia mohon dukungannya semuanya untuk terus pantau perkembangan sampai tuntas.

“Kawan-kawan harus terus pantau semua perkembangan yang ada. Saya setuju untuk mengembalikan gedung kesenian sebagai cagar budaya. Maka kita bersama-sama mengawal aksi ini,” ucap dia.

Ditempat yang sama, anggota DPRD dari Partai Demokrat Pomi Wijaya menuturkan akan membahas dan memanggil dinas terkait, akan lanjut merapatkan hal iti dengan pimpinan serta setuju akan aksi ini. Dimana Palembang harus memiliki gedung cagar budaya yang dikelola dengan baik dan benar.

“Kita dalam waktu dekat akan memanggil dinas terkait. Kita akan bahas mana saja yang menjadi gedung dan lokasi cagar budaya. Untuk selanjutnya akan dibahas anggaran untuk memperbaikinya,” tutup Pomi.