“Kita tahu bahwa Pilkada sering kali menjadi momen rawan munculnya informasi menyesatkan. Melalui training Cek Fakta ini, kami ingin memastikan bahwa media di Aceh memiliki kemampuan yang kuat untuk mendeteksi dan melawan hoaks serta disinformasi yang beredar,” ujar Aryos Nivada.
Tak lupa, Aryos berterimakasih kepada pengurus AMSI Pusat yang telah memfasilitasi AMSI Aceh sebagai salah satu wilayah pelaksanaan pelatihan Cek Fakta. Menurut Aryos, Pilgub Aceh termasuk salah satu daerah yang rawan terhadap penyebaran informasi sesat sekaligus terciptanya polarisasi yang tidak sehat di tengah masyarakat karena hanya diikuti dua Paslon kandidat.
Bahkan, lanjut Aryos, gangguan informasi dan polarisasi tidak sehat sudah mulai terlihat sejak awal pendaftaran calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh. “Untuk itu, melalui pelatihan Cek Fakta ini, media dan wartawan bisa lebih peka terhadap gangguan informasi menjelang Pilkada 2024 ini sekaligus menjadi pihak terdepan dalam melawan penyebaran hoaks yang dapat merusak tatanan sosial-masyarakat kita,” pungkasnya.