MATTANEWS.CO, PURWAKARTA – Pelaksanaan serah terima perbaikan rumah warga Kampung Tegalnangklak RT 21 RW 08, Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, akhirnya bisa terlaksana dengan lancar.
Hal tersebut tidak luput atas perjuangan salah satu anggota DPRD Purwakarta dari Fraksi Gerindra, Nina Heltina yang memperjuangkan 11 rumah milik warga kampung Tegalnangklak itu.
Nina Heltina mengatakan ke 11 rumah milik warga kampung Tegalnangklak itu sempat ambruk pada tahun 2019 akibat pembangunan terowongan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), dan akhirnya membuahkan hasil.
“Alhamdulillah sudah selesai, 11 rumah yang rusak parah itu akhirnya telah dilakukan perbaikan oleh PT. KCIC dan telah dilakukan serah terima kepada para pemiliknya secara simbolis hari ini,” ujar Nina Kamis (12/01/2022).
Anggota DPRD Purwakarta Nina Heltina ini memang merupakan satu-satunya anggota dewan di Purwakarta yang proaktif dalam memperjuangkan agar 11 rumah keluarga di Desa Bunder itu agar segera mendapatkan perbaikan dari pihak KCIC.
Diketahui, saat ini rumah-rumah tersebut sudah mulai ditempati oleh pemiliknya, terpantau oleh media, warga juga sudah mulai banyak melakukan aktivitas.
Acara serah terima rumah tersebut juga turut disaksikan langsung oleh Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kabupaten Purwakarta, Agung Wahyudi, Anggota DPRD Purwakarta Fraksi Gerindra Nina Heltina, dan para tokoh masyarakat setempat.
“Alhamdulilah, setelah saya berjuang bersama-sama dengan masyarakat, pak RW sejak tahun 2020 akhirnya rumah-rumah warga ini diperbaiki diperbaiki oleh KCIC, saya sangat apresiasi sekali terhadap KCIC dan Sinohydro,” ujar Nina Heltina.
Ia juga mengatakan masih ada permintaan warga setempat yang sampai saat ini belum terpenuhi oleh KCIC, diantaranya meminta perbaikan jalan desa yang rusak.
Salah warga terdampak Emak Enok Emasih (59), salah satu warga yang terdampak proyek KCIC Jakarta – Bandung, mengaku senang, akhirnya bisa menempati rumah pribadi bersama keluarganya.
“Yah senang, akhirnya bisa tinggal di rumah sendiri, engga ngontrak lagi, meskipun harus menunggu 3 tahun sejak 2020,” ujar Enok.
Sementara, General Manager Corporate Secretary PT. KCIC Rahadian Ratry mengatakan perbaikan atau pembangunan 11 rumah dan 1 mushola ini merupakan sebagian dari rangkaian program CSR dari KCJB.
“Pembangunan terowongan KCJB ini memang membutuhkan support dari masyarakat yang bersedia memberikan akses bagi proyek KCJB, maka kami juga membangunkan tempat tinggal baru pengganti yang lama,” ujar Rahadian, Kamis (12/01/2023)
Sementara mengenai alasan perbaikan yang baru dilakukan setelah menunggu waktu 3 tahun ini, Rahadian menyebut dalam prosesnya ada banyak yang perlu ditempuh.
“Mengingat KCJB ini dikerjakan oleh kontraktor dibawah konsorsium, ada beberapa proses yang harus kami pastikan dulu bahwa dalam pembangunannya hal proses administrasi telah diselesaikan terlebih dahulu,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa dalam proses sebelum dilaksanakannya perbaikan 11 rumah dan 1 mushola ini pihaknya terus melakukan koordinasi aktif dengan Pemkab setempat.
“Sebetulnya komunikasi tetap terjalin karena tanggung jawab KCIC atau proyek KCJB kepada masyarakat juga tetap mereka dikontrakkan rumah oleh KCIC,” kata Rahadian.
Ia juga berharap dengan adanya perbaikan rumah ini dapat menciptakan suasana yang tentram dan masyarakat di sekitaran proyek KCJB dapat terus bersinergi mendukung proyek strategis nasional itu.