Anugerah Seni 2020 Diusulkan Digelar di Museum Tekstil Palembang

Reporter: Reja

PALEMBANG, Mattanews.co – Sebuah usulan menarik muncul saat FGD Anugerah Seni 2020 yang diadakan Bidang Kebudayaan dan Dewan Kesenian Sumatera Selatan di Ruang Rapat Disbudpar Sumsel, Kamis (27/8).

Kegiatan yang dihadiri Kepala Disbudpar Sumsel Aufa S Sarkomi, Staf Khusus Bidang Pariwisata Gubernur Sumsel Abdul Azis Kamis, Rektor Universitas IBA Mustarech Rashid, Ketua DKSS R Syahril Erwin, Ketua DKP Iqbal Rudianto, Budayawan Dr Erwan Suryanegara, dan sejumlah seniman serta tokoh budaya itu mengusulkan agar acara pemberian Anugerah Seni 2020 dilakukan di Museum Tekstil.

“Keberadaan Museum Tekstil harus dimanfaatkan dengan maksimal khususnya menyangkut kegiatan kesenian dan kebudayaan. Apalagi status tempat tersebut yang masuk sebagai cagar budaya,” kata Bang Tarech.

Selain untuk acara Anugerah Seni 2020, sama seperti Lampung, Jambi, dan Riau, seharusnya DKSS juga memang memiliki kantor yang representatif. Museum Tekstil dirasakan oleh para peserta FGD sebagai tempat yang tepat.

“Sebenarnya sudah ada pembicaraan awal yang bagus soal pemanfaaatan Museum Tekstil dengan Gubernur Sumsel. Waktu ada acara Festival Kopi, sempat Gubernur Sumsel memberi sinyal untuk Museum Tekstil dimanfaatkan sebagai tempat kegiatan seni dan budaya,” kata Ketua DKP Iqbal Rudianto.

Sinyal positif dari Gubernur Sumsel tersebut jelas harus dijemput bola. Pengurus DKSS harus segera melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk mewujudkannya.

“Kita akan segera melakukan pendekatan dan pembahasan konsep yang tepat dalam memanfaatkan Museum Tekstil. Soalnya akan berdampak positif di banyak pihak khususnya seniman di Palembang dalam beraktivitas,” kata Ketua DKSS R Syahril Erwin.

Sambutan positif diungkapkan langsung Staf Khusus Bidang Pariwisata Azis Kamis. Menurutnya, itu ide yg sangat menarik.

“Segera kita akan berusaha untuk menyampaikan usulan ini ke Gubernur Sumsel. Saya yakin Gubernur Sumsel akan menyambut positif karena beliau sangat peduli dengan bidang seni dan budaya,” kata Azis.

Terlepas dari dampak positif yang bakal diperoleh, nasihat bijak disampaikan oleh Budayawan Dr Erwan Suryanegara. Menurut Erwan, jangan sampai pemanfaatan Museum Tekstil malah akan merusak bangunan asli yang ada.

“Perlu diingat, Museum Tekstil itu Cagar Budaya. Jadi ada aturan yang harus diikuti jika ingin memanfaatkannya. Jangan sampai merusak,” pesan Erwan.

Sementara itu, Kepala Disbudpar Sumsel Aufa S Sarkomi mengatakan, khusus proses penganugerahan seni mengharapkan dapat dilaksanakan dengan sesuai aturan. Jangan sampai pemberian anugerah tidak tepat sasaran.

“Untuk prosesnya kami serahkan ke DKSS. Diharapkan juga di 2020 ini akan ada penganugerahan seni khusus kepada media massa yang intens dalam memberitakan soal seni, budaya, dan pariwisata,” kata Aufa.

Editor: Fly

Bagikan :

Pos terkait