Reporter : Oldie
PRABUMULIH, Mattanews.co – Sepertinya upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih untuk merelokasi pedagang ke Pasar Tradisional Modern (PTM) II terancam ditunda. Hal itu lantaran pedagang enggan menempati bangunan tersebut, karena ukuran kios atau lapak yang tidak sesuai standar dan terlalu sempit.
Mereka juga menyebut, kondisi gedung yang dibangun sekitar tiga tahun lalu itu banyak yang rusak dan mengancam keselamatan.
“Kami bukan tidak mau untuk dipindahkan, kami cuma khawatir dengan kondisi bangunan ini. Kami takut jika ditempati, bangunan ini akan ambruk,” ucap Uda Helmi salah satu pedagang dikawasan tersebut.
Ia juga menyebut, seharusnya pemerintah tidak serta merta membuat kebijakan sendiri terkait pemindahan tersebut.
“Ya seharusnya diberitahukan dulu, memang kemarin sempat ada pemberitahuan tapi tidak jelas kapan wanktunya. Yang jelas kami menolak untuk pindah, sebelum pihak pemkot melakukan perbaikan bangunan ini,” ungkapnya dengan nada kesal.
Sementara disisi lain pedagang juga mengeluhkan sempitnya lapak atau kios yang disediakan, mereka menilai kondisi itu tidak sesuai standar dan janji yang telah ditentukan sebelumnya.
“Jingok bae meja ikan ini, dak katek jarak lagi antara pembeli satu dengan yang lain. Untuk begerak bae susah pak, terlebih suasana dipasar itu pasti ramai dipadati pembeli,” tutur Husna ketika dibincangi media.
Ia pun menilai bangunan senilai puluhan milyar itu, dalam proses pembangunannya tidak sesuai dengan ketentuan yang ada, hal itu dibuktikan dengan buruknya kondisi fisik bangunan tersebut.
“Ini baru sekitar dua tahun dibangun, tapi kondisinya sudah mulai rusak. Lihat saja, mulai dari pintu, lantai dan dindingnya sudah rusak mulai rusak. Bahkan ada beberapa kios yang lantainya ambruk,” kata Husna.
Pedagang berharap, Pemkot Prabumulih dalam hal ini Walikota dapat mengatasi permasalahan tersebut demi kebaikan masyarakat Kota Prabumulih. “Kami harap pak Ridho Yahya dapat mengerti perasaan kami. Tolong dengar kami para pedagang ini,” harap Husna.
Editor : Anang