“Diharapkan dengan berhasilnya ekspor perdana ini, dapat memacu dan memotivasi pelaku usaha lainnya di Badau untuk ekspor juga,” kata Henry kepada wartawan.
Dikatakan Henry, kegiatan ekspor ini tentunya suatu momen untuk menghasilkan devisa negara, juga menambah penerimaan negara dari Bea Keluar sebesar Rp 9.671.000 dan pungutan dana sawit sebesar Rp 51.719.000.
“Ekspor perdana produk turunan kelapa sawit menunjukkan potensi perekonomian yang semakin meningkat di perbatasan, dan berharap kegiatan ekspor akan berkelanjutan dari segi jumlah dan kualitas produk,” ujarnya.
Lanjut kata Henry, keberhasilan ekspor perdana ini adalah hasil dari kerjas keras dan kolaborasi dengan instansi terkait yang terjalin melakui program Klinik Ekspor yang diselenggarakan Bea Cukai Nanga Badau, Bea Cukai akan selalu membimbing dan mendampingi agar pelaku usaha dapat berkembang dan menembus pasar internasional.
“Keberhasilan ekspor perdana PT Buana Tunas Sejahtera ini adalah satu hasilnya, dan kami menyampaikan bahwa pelayanan ekspor di Bea Cukai Badau adalah gratis/tidak dipungut biaya,” pungkasnya mengakhiri.
