Berdayakan Padat Karya Bantu Bangun Tol Trans Sumatra

Pembangunan drainase di sekitar ruas jalan tol Indralaya-Prabumulih dengan menggunakan program padat karya.

Bahkan pembangunan kantor terpadu Tol Indraprabu pun menggunakan tenaga masyarakat melalui program padat karya. “Kita berikan kesempatan kepada masyarakat sekitar untuk berperan dalam pembangunan tol ini,” ucapnya.

Jumlah masyarakat yang ikut program padat karya pun cukup banyak. Jumlahnya terus bertambah sesuai dengan pekerjaan di lapangan. Diakuinya, dalam program padat karya ini semua usia bisa ikut, mulai dari 20 tahun hingga 48 tahun. “Jadi memang tidak ada batasan usia. Asal mampu dan bisa bekerja dengan baik tentunya bisa ikut dalam program ini. Padat karya ini memang diutamakan demi membantu kesejahteraan masyarakat yang terdampak pandemi,” ujar Hasan.

Masyarakat yang ikut dalam program padat karya membantu pengerjaan pembangunan jalan tol di ruas Indraprabu.
Masyarakat yang ikut dalam program padat karya membantu pengerjaan pembangunan jalan tol di ruas Indraprabu.

Bahkan untuk jam kerja, dalam program padat karya ini sifatnya fleksibel. “Mereka cukup bekerja enam hari dan akan mendapat upah diatas UMR (upah minimul regional). Pembayaran upahnya juga dilakukan per minggu. Jadi memang padat karya ini rata-rata diberikan kepada masyarakat yang kehilangan pekerjaan sejak pandemi. Selain memberikan upah, kita juga membekali mereka dengan asuransi,” pungkasnya.

Bagikan :

Pos terkait