[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Klik Disini Untuk Mendengarkan Berita”]
MATTANEWS.CO, JAKARTA– Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan bersama jajaran Forkopimda mengunjungi Bupati Kuningan, Acep Purnama di Pendopo Kantor Pemerintahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (17/4/2021). Silaturahmi tersebut bertujuan membuka komunikasi awal terkait kerja sama antardaerah yang nantinya akan dibangun antara DKI Jakarta dan Kuningan.
Sebelumnya, Gubernur Anies telah banyak membuat kolaborasi dan kerja sama antardaerah. Salah satunya, kegiatan panen bersama antara Food Station dengan Gapoktan Sumber Makmur Cilacap guna menjaga pasokan beras warga Jakarta. Kabupaten Kuningan pun demikian, wilayah mana ini memiliki banyak potensi baik alam maupun kewirausahaan yang bisa dikembangkan sebagai kolaborasi kolaborasi yang menguntungkan kedua belah pihak.
“Silahturahmi akan membawa manfaat dan membuka intensitas kerja bersama antara Jakarta dan Kuningan, terlebih dahulu kami coba di Cilacap, kami berpikir bisa tidak (kerja sama) dengan Kuningan, mungkin bukan hanya beras bisa jadi telur yang saya dengar surplus produksi telurnya,” ujar Gubernur Anies.
“Kita akan siapkan materi komunikasi dan kita siapkan juga skema kolaborasinya, baik itu melalui BUMD kita seperti Food Station atau melalui program-program kita seperti Jakpreneur sehingga suasana ini yang kita harapkan pola kerja sama lebih luas dan banyak lagi,” tambahnya.
Selain itu, Gubernur Anies berharap dengan terbangunnya kerja sama antardaerah ini, maka akan membuat kontraksi ekonomi yang sempat membuat Jakarta akibat pandemi, akan bangkit bergeliat kembali.
“Sekarang kami sedang menggenjot dan menghidupkan kembali kegiatan perekonomian. Kita coba manfaatkan momentum hambatan COVID-19 untuk peningkatan kegiatan perekonomian, ”jelas Gubernur Anies.
Sementara itu, Bupati Kuningan, Acep Purnama memaparkan bahwa potensi wilayahnya adalah keberadaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Namun para pelaku UMKM di Kuningan mengaku memiliki kesulitan akses ke pemasaran produknya, diharapkan kerja sama ini akan membuka jalan kepada pasar yang lebih luas.
“Di Kuningan ada sekitar 45 ribu UMKM per hari, ini berdasarkan perizinan yang kami berikan, dan akan sangat relevan jika pemberdayaan UMKM dijalankan karena di sini tidak ada industri. Jadi tantangannya adalah pemasaran terhadap produk UMKM kami, ”tandasnya. Selain UMKM, kerjasama antar antardaerah ini juga akan menyasar sektor kebutuhan pangan hingga wanawisata.