Bupati Kapuas Hulu Resmikan Tempat Keramat Temenggung Simpi: Dukung Pelestarian Adat dan Budaya Leluhur

MATTANEWS.CO, KAPUAS HULU – Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, hadir dalam acara pembukaan dan peresmian tempat keramat Temenggung Simpi di Desa Seriang, Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, yang difasilitasi oleh organisasi Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) pada Rabu (10/01/2024).

Fransiskus Diaan SH, menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap peran Panglima Jilah dan TBBR dalam mengangkat kembali aspek adat budaya di Kapuas Hulu. Dia menyatakan bahwa sejak kehadiran TBBR, banyak aspek terkait adat budaya yang kembali diangkat, termasuk tempat-tempat seperti keramat dan tempat ritual adat.

“Semenjak kehadiran TBBR di Kapuas Hulu, banyak hal–hal terkait adat budaya yang diangkat kembali. Salah satunya tempat leluhur seperti ini, tempat keramat, tempat ritual adat, “kata Bupati Kapuas Hulu.

Menurut Bupati, tempat keramat seperti ini memungkinkan masyarakat adat untuk menyampaikan keinginan melalui leluhur. Dia menambahkan bahwa tempat ini telah lama menjadi tempat bagi masyarakat adat untuk melakukan ritual adat terkait keinginan yang meliputi perbaikan kehidupan, pekerjaan yang lebih baik, serta harapan untuk keturunan.

“Sesuai dengan niat baik kita,” ungkapnya.

Fransiskus Diaan SH juga menjelaskan bahwa keberadaan tempat keramat ini, selain sebagai tempat ritual adat, memiliki potensi untuk menjadi destinasi wisata yang menarik baik untuk wisatawan lokal maupun mancanegara. Pengembangan sektor wisata diharapkan dapat sejalan dengan upaya pelestarian adat budaya leluhur.

“Secara adat tetap bisa melakukan ritual adat pada leluhur. Dari sektor wisata itu menarik minat wisatawan yang ingin mengetahui budaya masyarakat adat,” tegasnya.

Bupati juga memberikan apresiasi kepada organisasi masyarakat (ormas) yang turut aktif dalam melestarikan budaya. Dia berharap agar generasi muda dapat turut serta dalam upaya pelestarian adat budaya di Kapuas Hulu yang kaya akan keberagaman suku.

Bacaan Lainnya

Sementara itu, Pimpinan Besar Pasukan Merah Se-Tanah Dayak Panglima Jilah menyampaikan pentingnya pengembangan adat dan budaya, seni, ukiran, dan anyaman di Kapuas Hulu. Dia menegaskan bahwa kehadiran TBBR bertujuan untuk menyatukan masyarakat Dayak melalui adat untuk memanusiakan manusia.

“Kita orang Dayak satu, orang Dayak mengajarkan kasih lewat adat dan budaya, hukum Dayak juga diakui PBB,” ujarnya.

Panglima Jilah mengajak agar Dayak bersatu, demi kebaikan bersama dan pelestarian adat budaya. Buang rasa ego yang menganggap diri paling hebat, tidak ada lagi sekat–sekat diantara masyarakat Dayak.

“Semoga dengan diresmikannya tempat keramat Temenggung Simpi ini, semoga bermanfaat untuk orang banyak, dan menjadi berkat untuk semuanya,” tuntas Panglima Jilah.

Bagikan :

Pos terkait