MATTANEWS.CO, PEMALANG – Bupati Pemalang Anom Widiyanto menyampaikan keprihatinannya terhadap masih banyaknya siswa tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang belum mampu membaca dengan lancar.
Hal ini disampaikan dalam acara Halalbihalal Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP se-Kabupaten Pemalang di Café Lokomotif, Senin (14/4/2025).
Keprihatinan itu mencuat setelah Kepala Sekolah SMP PGRI 5 Petarukan, Casmadi, melaporkan adanya siswa yang belum bisa membaca meski sudah duduk di bangku SMP.
“Saya kira semua siswa yang sudah masuk SMP pasti sudah terbebas dari masalah baca tulis, eh ternyata hanya formalitas saja ya,” ujar Anom dengan nada heran, sembari tersenyum.
Menurutnya, temuan tersebut menunjukkan bahwa sistem pendidikan perlu evaluasi serius.
Ia menegaskan pentingnya tanggung jawab bersama dalam menyelesaikan persoalan ini, khususnya antara sekolah, pemerintah daerah, dan Dinas Pendidikan.
“Nanti akan kami sampaikan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pemalang untuk mengadakan tindakan ekstra, baik pembelajaran tambahan maupun metode lain yang tidak mengganggu siswa lainnya,” jelasnya.
Anom juga menyinggung rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Pemalang.
Ia menyebut bahwa persoalan pendidikan bukan hanya menyangkut angka putus sekolah, tetapi juga kualitas lulusan.
“Ini tantangan terberat kita. Kita miris, ternyata masih ada putra-putri kita yang lulus tapi belum bisa membaca. Kita bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan berupaya menyelesaikan hal ini,” tegasnya.
Di sisi lain, Kepala SMP lainnya, Nur Zamruddin, meminta petunjuk terkait pelaksanaan tugas agar tidak terjerumus dalam praktik pungutan liar (pungli).
Menanggapi hal itu, Anom mendorong semua pihak agar tetap profesional dalam menjalankan tugas.
“Yang penting kita jalankan pekerjaan secara profesional. Saya salah satu yang mendukung kegiatan seperti study tour, karena itu memberi pengalaman berharga bagi anak-anak. Tapi jangan sampai membebani orang tua,” pungkas Anom.