MATTANEWS.CO, MEMPAWAH – Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung program ketahanan pangan, Dansatgas TMMD Ke-124 Letkol Inf Benu Supriyantoko menyalurkan bibit bebek petelur kepada warga melalui Babinsa di lokasi demplot pertanian Desa Sungai Purun Kecil. Bantuan tersebut diharapkan mampu mendorong kemandirian pangan masyarakat pasca TMMD.
Menurut Dansatgas, pemberian bibit bebek petelur ini adalah bagian dari upaya TNI tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi warga.
“Kami ingin agar setelah TMMD selesai, warga punya usaha berkelanjutan. Bebek petelur ini bisa menjadi sumber tambahan gizi dan pendapatan,” ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa bantuan tersebut bukan hanya sekadar memberi, tetapi juga menyertakan pendampingan teknis dari Babinsa dan penyuluh peternakan.
“Harapannya, program ini akan berlanjut dan meluas secara swadaya oleh warga lainnya, “kata Dansatgas Letkol Inf Benu Supriyantoko.
Dalam serah terima bibit, kata Letkol Inf Benu Supriyantoko warga tampak antusias dan bersemangat merawat bebek tersebut secara kolektif di lokasi demplot.
“Kegiatan ini pun mempererat hubungan emosional antara personel satgas dan masyarakat setempat, “tuturnya.
Letkol Benu berharap, kehadiran TMMD Ke-124 bukan hanya membangun jalan dan rumah, tetapi juga menumbuhkan kemandirian, semangat gotong royong, dan pola pikir produktif di tengah masyarakat desa.
Agus, salah satu warga Desa Sungai Purun Kecil, tak dapat menyembunyikan rasa bahagianya saat menerima bibit bebek petelur dari Babinsa yang mewakili Dansatgas TMMD Ke-124.
Baginya, ini bukan sekadar bantuan ternak, tetapi sebuah awal untuk kehidupan ekonomi yang lebih baik.
“Baru kali ini ada program yang kasih bantuan ternak langsung ke warga. Kami benar-benar merasa diperhatikan,” ucapnya.
Ia berharap hasil telurnya kelak bisa dijual dan menjadi tambahan penghasilan keluarga.
Menurutnya, lokasi demplot ketahanan pangan sangat cocok sebagai tempat perawatan kolektif, karena dekat dengan rumah warga dan sudah dilengkapi fasilitas dasar.
Ia bersama warga lainnya berkomitmen untuk merawat dan mengembangkan ternak tersebut secara gotong royong.
Lebih dari itu, ia merasa bangga karena Babinsa tak hanya datang memberi bantuan, tetapi juga mendampingi warga dalam mengurus bebek tersebut.
“Pak Babinsa ngajarin cara merawat, makannya, sampai cara ambil telurnya. Kami jadi semangat belajar bareng-bareng,” tambahnya.
Agus berharap program ini bisa berlanjut dan berkembang.
“Kalau bisa nanti nambah lagi, bukan cuma bebek, mungkin ayam atau kambing. Kami siap rawat. Karena dari sini, kami bisa belajar usaha kecil dan bantu keluarga,” tutupnya dengan penuh harapan.
Kebersamaan antara Babinsa dan warga kembali terlihat di lokasi demplot ketahanan pangan TMMD Ke-124 di Desa Sungai Purun Kecil.
Kali ini, mereka bersama-sama mengangkut pakan bebek petelur yang baru saja tiba untuk menunjang budidaya yang telah dimulai beberapa hari lalu.
Serda Sutrisno, Babinsa yang aktif mendampingi kegiatan ketahanan pangan ini, mengatakan bahwa semangat gotong royong masyarakat masih sangat kental.
“Warga tidak perlu disuruh, mereka langsung ikut bantu angkut pakan. Ini jadi bukti kalau program TMMD bukan hanya membangun fisik, tapi juga membangun kebersamaan,” ujarnya.
Pakan bebek berupa dedak halus dan konsentrat diangkut dari mobil pick-up menuju kandang yang terletak di tengah demplot.
Akses yang agak licin dan becek tidak menyurutkan semangat. Warga dan prajurit bahu membahu, menyusuri pematang sawah demi kelangsungan budidaya unggas tersebut.
Menurut Sutrisno, perawatan ternak bebek ini menjadi bagian penting dari keberlanjutan ketahanan pangan di desa.
Ia memastikan bahwa kegiatan seperti ini akan terus didampingi, termasuk pemberian edukasi kepada warga soal manajemen pakan dan perawatan unggas.
“Ini bukan sekadar kegiatan saat TMMD berlangsung, tapi harapannya bisa terus berlanjut. Kami ingin tinggalkan bekal, bukan ketergantungan,” tegasnya.
Agus, warga Dusun Nikmat, Desa Sungai Purun Kecil, tampak berkeringat saat mengangkat karung pakan bebek bersama Babinsa. Meski usianya tak muda lagi, semangatnya untuk ikut terlibat dalam program TMMD Ke-124 tetap menyala.
“Biar tua, kalau kerja bareng TNI semangatnya beda,” katanya sambil tersenyum.
Ia mengaku senang karena sejak TMMD hadir, kampungnya tidak hanya ramai dengan pembangunan fisik tapi juga program yang menyentuh kebutuhan sehari-hari.
Salah satunya adalah budidaya bebek petelur yang digalakkan oleh Satgas TMMD bersama warga.
Menurutnya, kegiatan mengangkut pakan bebek ini bukan hal berat jika dilakukan bersama-sama.
“Dulu mana kepikiran kami bisa pelihara bebek bareng-bareng. Sekarang kami bisa belajar beternak, tahu cara rawatnya, bahkan sampai urusan makannya pun diajari,” ujar Pak Agus.
Ia menilai bahwa apa yang dilakukan oleh TNI bukan hanya bantuan sementara, tapi memberi motivasi kepada warga untuk lebih mandiri dan produktif.
“Kalau pakan bebeknya lancar, telurnya juga bagus. Nanti bisa dijual, bisa bantu ekonomi,” tambahnya.
Agus berharap setelah TMMD selesai, kegiatan ini tetap berlanjut dan menjadi contoh bagi desa lain.
“Biar desa kecil kami juga bisa mandiri pangan. Terima kasih buat TNI yang sudah hadir dan kerja bareng kami,” tukasnya, penuh rasa syukur.