Edward menjelaskan, kurikulum ini nantinya akan dibagi menjadi dua bagian yaitu diintegrasikan dengan mata pelajaran lain seperti Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau menjadi muatan lokal.
Dia menilai, melalui adanya kurikulum ini juga akan bermuara pada pencegahan potensi bencana yang ada seperti yang paling krusial yaitu kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
“Tentu ini arahnya kesitu (Karhutla) karena gambut ini kan kalau sudah terbakar akan susah dipadamkan, sehingga membutuhkan kepedulian,” tutupnya.