MATTANEWS.CO, OKI – Minimnya sosialisasi saldo minimal yang diterapkan pengelola jalan tol Kayuagung – Palembang, sempat memicu kekesalan pengguna jalan bebas hambatan tersebut. Pasalnya, pengguna jalan tol yang memiliki saldo e-toll dibawah Rp.25 Ribu tidak dapat melintas palang gerbang seperti biasanya sebelum melakukan penambahan saldo terlebih dulu.
Selain memicu penumpukan kendaraan, Rabu, (18/5/2022) malam, isu kenaikan tarif tol dari semula Rp.50 Ribu menjadi Rp.77 Ribu sempat mencuat akibat minimnya informasi yang diberikan pengelola jalan tol. Meskipun kenaikan tarif tersebut merupakan informasi keliru, namun tak ayal kabar hoaks tersebut dipahami warga media sosial sebagai kebenaran adanya.
Sebaliknya, PT Hutama Karya menilai kebijakan yang diambil pihaknya tersebut justru untuk memberikan edukasi agar pengguna senantiasa memeriksa saldo e-toll terlebih dahulu.
Terkait antrian kendaraan di gardu masuk gerbang tol Utama, Branch Manager Ruas Tol Kayuagung-Pematang Panggang, Yoni Satyo Wisnuwardhono mengatakan sebagai dampak diberlakukan pembatasan saldo minimum kartu e-toll yang terbaca di gardu masuk (entrance) sebesar Rp 25 ribu, dimana saldo tersebut belum terpotong saat masuk ke dalam tol,
“Perbedaan sistem tapping tertutup yang memerlukan 2 kali transaksi yakni saat gerbang masuk untuk pengambilan data asal gerbang dan transaksi (tapping) di gardu keluar untuk pemotongan saldo berdasarkan jarak tempuh,” ungkapnya, Kamis (19/5/2022).
Dengan perbedaan sistem tersebut, Yoni menduga sebagai salah satu penyebab kesalahpahaman pengguna jalan tol sebagaimana dilansir video yang sempat viral di media sosial,
Kekeliruan pemahaman ini, menurut Yoni berawal dari tarif golongan 1 jalan tol Keramasan – Kayuagung sebesar 50 Ribu Rupiah, dimana jalan tol tersebut memiliki sistem terbuka yang memotong saldo saat melakukan transaksi (tapping) kartu e-toll di gerbang masuk Keramasan dan tidak perlu melakukan transaksi (tapping) di exit tol.
“Sedangkan jalan tol PT Hutama Karya menggunakan sistem tertutup dimana memerlukan dua kali transaksi,” jelasnya.
Sementara itu, Manager Operasional PT Waskita Sriwijaya Tol Palembang, Sabdo Harimurti membantah kenaikan tarif tol. Dirinya memastikan kenaikan tarif tol akan lebih dahulu melakukan sosialisasi terlebih dahulu sebelum menerapkan kebijakan tarif baru,
“Untuk tarif Tol Kayuagung- Palembang tetap Rp50 ribu untuk golongan I, dan apabila ada kenaikan tarif pasti akan melakukan pemberitahuan berupa sosialisasi,” terangnya.
Pemberlakuan kebijakan yang dinilai sepihak oleh pengelola jalan tol sempat disesalkan salah satu pengguna jalan. Menurut Rendi, semestinya pengelola terlebih dahulu melakukan sosialisasi agar perjalanan lancar seperti biasanya,
“Harusnya ada pemberitahuan dari petugas tol. Tidak perlu menunggu. Apalagi biasanya saldo minimal Rp23 ribu bisa masuk tinggal isi saldo sebelum keluar dari gerbang tol. Kalau seperti ini pastilah membuat kami kebingungan,” tandasnya.