MATTANEWS.CO,TULUNGAGUNG- Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Dwi Hari Subagyo, S.STP., M.Si., menyebut secara makro pengerjaan proyek infrastruktur ruas jalan di Tulungagung sepanjang tahun 2022 mengalami peningkatan kualitas.
Menurut Mantan Camat Ngantru Kabupaten Tulungagung berkaitan peningkatan mutu kualitas sebenarnya sudah terstandarisasi dari masalah perencanaan maupun pada saat pelaksanaan. Hal itu, semua sudah melalui uji mutu beton di laboratorium.
“Kami akui sepanjang tahun 2022 semua proyek yang telah dikerjakan mengalami peningkatan kualitas,” ucap Dwi Hari diamini Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Tulungagung Farid Abadi, ST., MT., di ruang kantornya, Kamis (2/2/2023).
Dia menambahkan semua pengerjaan proyek infrastruktur ruas jalan tersebut pihaknya sebelumnya telah melakukan koordinasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia perwakilan Jawa Timur.
“Sebagai contoh saja untuk mutu beton itu ada peningkatan dari divisi 7 ke divisi 5, hal ini merupakan peningkatan luar biasa,” tambah dia sembari tersenyum itu.
Lebih lanjut Dwi Hari menjelaskan Pemerintah Kabupaten Tulungagung melalui Dinas PUPR dalam upaya menunjang proyek Jalur Lintas Selatan (JLS) yang melewati Tulungagung pihaknya melaksanakan pembangunan infrastruktur ruas jalan di beberapa titik wilayah pinggiran selatan.
Dalam menopang kegiatan tersebut, lanjut Dwi Hari, pihaknya berkewajiban melaksanakan pembangunan guna menunjang akses infrastruktur ruas jalan tersebut.
“Kami membangun sirip-sirip guna menunjang akses jalan itu. Seperti diantarnya ruas jalan di wilayah Brumbun Kecamatan Tanggunggunung dan Keboireng di Kecamatan Besuki,” terangnya.
“Rehab ruas jalan Tumpekmergo-Brumbun lebar 4,5 meter dan panjang 2.808 meter dimulai pengerjaan pada Juli 2022 sampai Desember 2022, sedangkan di wilayah Keboireng rehab ruas jalan lebar 4 meter dan panjang 1.240 meter. Kondisi selesai 100 persen, maka kita terima dengan baik. Dan pada saat serah terima dan kita bayarkan dalam kondisi baik,” imbuhnya.
” Sedangkan untuk berita acara serah terima itu kami cek dan langsung lokasi dan sekaligus diperiksa untuk mutu dan volumenya, setelah dinyatakan sesuai dengan spek akhirnya kita bayarkan,” kata Dwi Hari menambahkan.
Menurut dia, pembangunan proyek ruas jalan yang sudah terealisasi tersebut untuk hasilnya sudah bisa dinikmati dan dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya warga setempat.
“Warga merasa senang dan mengapresiasi, karena yang sebelumnya jalan tersebut mengalami kerusakan cukup parah sehingga mereka kesulitan dalam melakukan aktivitas seperti anak-anak berangkat sekolah maupun warga yang akan melakukan kegiatan lainnya,” ujarnya.
Lebih dalam Dwi Hari memaparkan meskipun secara makro pengerjaan proyek infrastruktur ruas jalan mengalami peningkatan, pihaknya mengakui secara parsial ada beberapa bagian-bagian yang harus diperbaiki di kemudian hari.
“Seperti sistem pelelangan jangan sampai menggerombol di akhir tahun sehingga berpengaruh pada pemilihan penyedia. Dengan demikian hal-hal itu yang harus diperbaiki, tapi namanya penyedia itu bermacam-macam,” paparnya.
“Tapi memang pada pelaksanaan di akhir tahun anggaran banyak kegiatan, apalagi kondisi anomali cuaca, padahal kita semaksimal mungkin dalam melaksanakan kegiatan itu sudah sesuai spek teknis yang kita persyaratan,” sambungnya.
“Apabila ada beberapa titik karena force majeure (Keadaan memaksa.red) itu masih dilindungi dalam masa pemeliharaan selama satu tahun jadi jaminan masalah pemeliharaan itu tetap masih ada,” kata Dwi Hari menambahkan.
“Sekali lagi kami garis bawahi tidak ada namanya proyek gagal itu tidak ada. Nanti yang mengaudit itu BPK, dari hasil pemeriksaan baru kami akan tindaklanjuti. Jadi kami belum tahu proyek itu berhasil atau tidak, dan bukan sekedar kasat mata melainkan semuanya itu ada hasil uji laboratorium dan kajian teknis. Jika memang ada temuan maka itu kewajiban kontraktor yang akan mengembalikan ke kas daerah,” tandasnya.