MATTANEWS.CO, KARAWANG – Terkait nasib Siti Halimah alias Munirah setelah pulang ke Indonesia nanti, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Karawang, Jawa Barat (Jabar) angkat bicara.
Staf Penangan Kasus Pekerja Migran Indonesia (PMI), Amak Ahmad Shogiri mengatakan, kalau sudah dirasa aman untuk dipulangkan, jika sudah pulang Munirah harus mendapat bantuan dari Dinas Sosial (Dinsos) dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).
Selain itu, sambungnya, kalau dokumennya sudah ada di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) akan ditangani agar tidak berlarut, dan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Kemenlu.
“Kalaupun tidak ada dokumen paspor, minimal ada fotocopinya atau tracking yang didapat dari online pasport. Jika identitas pemberkasan dokumen yang dibutuhkan tidak ada, Kemenlu akan berkoordinasi dengan kami,” ujarnya, Kamis (27/1/2022).
Dirinya berharap agar Munirah secepat pulang, keluarga Munirah sabar menunggu proses yang sekarang sedang berjalan. “Jika keluarga ingin memastikan kepulangan Munirah, kami siap memfasilitasi dan mengkomunikasikan kepada Kemenlu,” terangnya.
Lurah Palumbonsari, Fitria Yuniawati juga berharap agar warganya, Munirah secepatnya pulang ke Indonesia. “Kami juga terus berusaha membantu, dan akan melaporkan hal ini ke Mabes Polri jika berkasnya sudah lengkap,” ungkapnya.
Seperti yang diketahui, Siti Halimah ialah seorang TKW asal Karawang yang menjadi korban penyekapan majikannya di Arab Saudi selama 12 tahun.
Tak cuma penyekapan, Munirah juga kerap disiksa oleh majikannya dan gajinya tak pernah dibayarkan.
Munirah bisa selamat setelah dia sakit-sakitan dan dibuang oleh majikannya. Hingga akhirnya dia bertemu Hanafi, seorang pekerja asal Indonesia. Hanafi lantas membawa Munirah ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).
Siti Halimah alias Munirah ialah warga Kelurahan Palumbonsari, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. (*)
