[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Klik Disini Untuk Mendengarkan Berita”]
Reporter : Anang
PALEMBANG, Mattanews.co – Sejak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dimulai pada April 2020 lalu akibat pandemi Covid 19, telah terjadi pergeseran perilaku konsumen Indonesia baik dalam hal berbelanja sampai kepada berinvestasi.
Kegiatan belanja online tumbuh signifikan mencapai di atas 30%-50% begitu juga dengan investasi berbasis aplikasi.
Khususnya di Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK). Mengutip data dari PT Kliring Berjangka Indonesia, Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi sampai dengan Kuartal III tahun 2020 menunjukkan pertumbuhan transaksi sebesar 25,43 %, dari 992.187 lot di Kuartal III 2019 menjadi 1.244.491 Lot di Kuartal III 2020.
Ini menjadi bukti bahwa industri Perdagangan Berjangka Komoditi cukup tahan terhadap guncangan ekonomi, baik lokal maupun global.
Fenomena anomali industri PBK ini terungkap dalam kegiatan seminar Tren Bisnis Digital Di Masa Pandemi pada Minggu, 25 Oktober 2020 yang digelar oleh himpunan alumni dan disponsori oleh PT Rifan Financindo Berjangka (RFB).