Reporter : Selfy
PALEMBANG, – Hati perempuan mana yang tidak hancur melihat perlakuan suami dan kedua anak kandungnya, menyerang dan menuding dengan kata-kata yang tidak benar. Terlebih lagi, bersama-sama mengeroyok ibu kandungnya hingga babak belur.
Seperti menimpa Mardiah (47). Dengan terpaksa, warga Jalan Ahmad Yani Lorong H Umar RT 39 RW 08 Kelurahan 9-10 Ulu melaporkan suami dan kedua anaknya, Peni (37), Weni dan Mega ke SPKT Polresta Palembang, atas pengeroyokan di Lorong Sabar atas jembatan 9-10 Ulu, Minggu (16/12/2018).
Dihadapan petugas piket, korban mengatakan memang antara dirinya dan anaknya tidak tinggal satu rumah, melainkan sang suami memutuskan menikah lagi.
“Mereka tinggal di satu rumah berlokasi di Jalan Mayor Zan Kecamatan Kalidoni pak, sedangkan saya di 10 Ulu. Mereka melabrak saya karena tidak senang saya tegur, karena telah menuding saya perempuan tidak baik,” jelasnya.
Diungkapkan korban, semula dirinya terlibat pertengkaran dengan isteri muda suaminya, Ririn.
“Saya tidak senang Ririn menceritakan hal tidak baik kepada anak saya. Dia menuding saya sering keluar malam. Kami sempat bertengkar, namun malam harinya mereka mendatangi saya dan mengeroyok saya. Mantan suami saya, Peni, memukuli saya dengan helm dibagian kepala dan tubuh saya. Tidak berhenti disitu, mereka juga menyeret sambil memukuli saya dijalanan,” tambahnya, sembari menunjukkan luka memar dikepala, luka beret ditelapak tangan kanan, kaki kiri, dengkul akibat diseret sepanjang beberapa meter.
Kasubag Humas Polresta Palembang, AKP Andy Haryadi membenarkan adanya laporan korban sedang dalam proses.
“Benar, laporannya sudah diterima dan kini masih dalam proses penyelidikan,” terangnya.
Editor : Selfy
