MATTANEWS.CO,TULUNGAGUNG – Masih berkisar pada angka 62 persen jumlah penduduk di Kabupaten Tulungagung Provinsi Jawa Timur yang telah mengikuti program jaminan kesehatan, dengan demikian masih jauh dari harapan Pemerintah.
Demikian diungkapkan oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi IX Fraksi Nasional Demokrat (NasDem) Nurhadi, S.Pd., kepada mattanews.co usai Sosialisasi Jaminan Kesehatan bagi Mahasiswa di Kampus Universitas Bhinneka PGRI Kabupaten Tulungagung, Senin (27/9/2021) Siang.
“Iya benar, 62 persen jumlah penduduk di Tulungagung sesuai laporan dari Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang baru ikut program jaminan tersebut,” kata Nurhadi Anggota Komisi IX itu.
Nurhadi menjelaskan, dengan masih jauh dari harapan tersebut makanya kita dorong BPJS Kesehatan melakukan sosialisasi secara masif kepada masyarakat.
“Iya benar, seperti hari ini kita bersama BPJS Kesehatan melakukan sosialisasi pada warga di Kecamatan Campurdarat dan disini (Red.Universitas Bhinneka PGRI Kabupaten Tulungagung.) terkait pentingnya jaminan kesehatan kepada masyarakat,” tambah Panglima Nurhadi sebutan sebagai Ketua Laskar Panji Peduli itu.
“Sedangkan di lingkungan Kampus kita berikan sosialisasi pentingnya jaminan kesehatan bagi mahasiswa,” imbuhnya.
Legislator berpenampilan memakai Udeng (ikat kepala.red) menjelaskan untuk kalangan mahasiswa Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dicanangkan pemerintah sangat penting.
Kita tahu BPJS Kesehatan adalah Badan yang menjalankan program JKN, makanya pentingnya mahasiswa ikut program tersebut.
“Andaikata sakit bisakah mereka menyerap ilmu dari para Dosen, apalagi sakit tertentu yang membutuhkan biaya pengobatan cukup besar ?” tanya Nurhadi.
“Dengan begitu, ketika mahasiswa mengikuti program BPJS Kesehatan, mungkin mereka (Mahasiswa.red) yang kurang mampu bisa ikut Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dibiayai Pemerintah atau mandiri sesuai dengan kelas 1, 2 maupun 3, dan semua itu dibiayai Pemerintah,” sambungnya.
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi NasDem mengharapkan sesuai laporan BPJS Kesehatan kondisi di Kabupaten Tulungagung untuk peserta jaminan sosial masih kisaran 62 persen jumlah penduduk ini masih jauh dari harapan.
“Semoga dengan gencar sosialisasi secara masif kepada masyarakat makin banyak orang ikut BPJS. Istilahnya dengan gotong-royong dengan begitu semua tertolong,” harapnya.
“Saya sampaikan pesan secara khusus kepada masyarakat, niati bagi yang bayar secara mandiri iuran BPJS Kesehatan anggaplah sebagai sedekah, dengan demikian keberkahan akan diterima walaupun tidak sakit apalagi sakit akan ditanggung oleh Negara,” tandasnya.
Tempat yang sama, Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten Tulungagung melalui Kepala bidang Kepesertaan BPJS Kesehatan Hardi Ariawan mengatakan hal serupa gencarnya melakukan sosialisasi secara masif kepada masyarakat agar mengetahui pentingnya jaminan sosial tersebut.
“Seperti kali ini bersinergi antara BPJS Kesehatan dengan Komisi IX DPR RI dari Fraksi NasDem bertujuan memberikan wawasan dan edukasi bagi masyarakat dan mahasiswa,” katanya.
“Sedangkan untuk mahasiswa, tidak sedikit mereka belum tahu program JKN terkait apa hak dan manfaatnya, dengan adanya sosialisasi ini akan paham sehingga bisa menyampaikan kepada keluarga maupun pada lingkungan disekitar tempat tinggal,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, sebenarnya dengan adanya sosialisasi program JKN bagi mahasiswa sangat penting sekali.
“Jadi begini, program JKN bagi mahasiswa mereka itu rata-rata memiliki kartu JKN, namun demikian kurang tahu hak dan manfaat, dengan adanya sosialisasi diharapkan para mahasiswa mengetahui pentingnya JKN tersebut,” terangnya.
Pantauan mattanews.co sosialisasi jaminan kesehatan bagi mahasiswa di Kampus Universitas Bhinneka PGRI Kabupaten Tulungagung selain dihadiri Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi NasDem Nurhadi, S.Pd., Rektor dan Dosen serta mahasiswa kampus tersebut, dengan menerapkan protokoler kesehatan.