Fasilitas Katek, Regulasi Katek, Teko Sepeda Nak di Pajaki

Reporter: Anang

PALEMBANG, Mattanews.co – Kebutuhan warga untuk menjaga stamina tubuh agar terus sehat semakin meningkat. Salah satunya dengan memilih olahraga bersepeda menjadi salah satu opsi bagi warga dalam menjaga kebugaran tubuhnya.

Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya pengguna sepeda di Kota Palembang yang berjalan di pagi sampai malam hari.

Peluang ini sepertinya dilirik oleh Bappeda Kota Palembang untuk menjadi potensi PAD kota Palembang seperti yang dikutip dalam sumsel.idntimes.com (17/7/2020).

Wacana ini mendapat respon langsung dari Ketua Gerakan Milenial Indonesia Sumatera Selatan yang bisa disapa Thama.

Seperti yang dikatakan Thama, APBD kota Palembang yang mencapai 4,6T di tahun 2019 dimana 1,5T dari PAD membuat posisi pemerintah Kota Palembang meningkatkan infrastruktur untuk pesepeda terlebih dahulu.

“Ini di lapangan Fasilitas dak katek (tidak ada.red), regulasi katek, tibo – tibo teko (tiba-tiba sampai.red) sepeda nak (mau.red) di pajaki,” ditemui usai bersepeda. Jumat (17/6/2020).

“Masa pertimbangannya dari jaman kolonial sepeda sudah di pajaki?. Kita ini millenial Bro, ngga ada yang mau balik jaman kolonial,” terang Thama.

Menurut dia, sudah jelas dalam pembelian produk sepeda sudah ada pajaknya yang juga mempengaruhi harga sepeda di pasaran. Jangan karena melihat peseda banyak langsung mau di pungut pajak.

“Ini membuat stigma tendensius negatif pada pemerintah daerah,” singkatnya.

Harusnya, dikatakan Thama, Pemerintah jadi Good Goverment dengan hadir membangun fasilitas yang baik menyiapkan regulasi keselamatan. Agar terpenuhi mana hak pengguna pejalan kaki, kendaraan bermotor juga pesepeda. Supaya terwujud warga kota yang bahagia dan Palembang EMAS yang diwacakan.

Setelah diberlakukannya new normal, terjadi trend pesepeda yang begitu melesat. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor diam di rumah dan PSBB yang telah lalu diberlakukan, membuat masyarakat beramai-ramai bersepeda.

Selain penjual sepeda yang di untungkan juga banyak lahirnya UMKM-UMKM baru dimana menyediakan fasilitas aksesoris sepeda dan disisi lain bersepeda menjadi opsi para pegawai untuk berangkat kerja ke kantornya.

“Budaya ini, membuat warga Palembang semakin menuju ke arah kota metropolitan dimana bisa mengurangi karbon dioksida oleh kendaraan bermotor dan tentunya bisa mengurai kemacetan dan menjadi tolak ukur keamanan di kota tersebut,” tutupnya.

Editor: Fly

Bagikan :

Pos terkait