MATTANEWS.CO, PALEMBANG – Literasi masih jadi hak asasi yang nyaris terlupakan di bumi Indonesia. Literasi hanya dilihat sebagai bahan diskusi dan pelajaran. Literasi sulit untuk dieksekusi. Layaknya “jauh panggang dari api”, literasi jadi kian dikebiri. Tidak banyak orang yang peduli pada literasi. Apalagi menyediakan akses bacaan dan membangun kegemaran membaca sebagai hak asasi anak-anak Indonesia. Sabtu, (20/07/2024).
Salah satunya yaitu, Sarah Wazir seorang gadis dari Palembang, Sumatera Selatan berinisiasi untuk berkontribusi dalam akses bacaan dan bangun minat baca anak-anak Indonesia.
“Jadi ini adalah inisiasi saya membantu teman saya yang punya Pondok Baca Airmen Wawasya Padwa English Course, yang berada di Padwa Sub, Distrik Yendidori, Kabupaten Biak Numfor, Papua,” jelasnya.
Sarah menjelaskan pengiriman buku-buku pelajaran ini berawal dari sebuah obrolan pada tanggal 10 Juni 2024 lalu mengenai tingginya minat baca kendati minimnya stok buku disana. Selanjutnya diperbantukan oleh Komunitas Buku-Buku Linda Palembang sehingga mengumpulkan donasi buku dari SMA Methodist 4 Banyuasin, Sumsel.