” Tentu ini suatu hal positif untuk penguatan nagari kedepannya dan anak Nagari kedepannya” sambung Mahyeldi.
Mahyeldi juga menekankan pentingnya penguatan lembaga adat di nagari sebagai benteng pembangunan masyarakat.
“Ikatan emosional antara masyarakat rantau dan ranah adalah modal besar untuk membangun Sumatra Barat. Kita perlu memperkuat kerapatan adat nagari agar tetap menjadi benteng kokoh di Nagari,” ungkapnya.
Ketua MUI Sumatra Barat, Buya Gusrizal, saat pemberian ceramah menyebutkan bahwa Masjid Az-Zaimah mencerminkan kepemimpinan yang inspiratif.
“Az-Zaimah berarti pemimpin. Kita berharap masjid ini menjadi pusat kepemimpinan dan contoh bagi daerah lainnya,” ujar Buya Gusrizal.
Acara ini juga dihadiri berbagai pihak, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Solok, Baznas Kabupaten Solok, Camat X Koto Diatas, Jhoni, S.S., M.M, Kapolsek dan Koramil X Koto Diatas, Wali Nagari Sulit Air, Jumaini, S.S., M.Si. dan berbagai tohoh masyarakat di perantauan maupun masyarakat di kampung halaman.