“Keberhasilan itu tidak ada yang kebetulan, harus dijalani dengan serius dan jangan pernah berubah. Gelar sarjana tidak hanya digunakan untuk menyesuaikan golongan, namun implementasinya harus bermanfaat bagi masyarakat,” terangnya.
Apalagi, dalam menempuh pendidikan banyak hal yang harus dikorbankan sehingga pendidikan tersebut selesai tepat waktu.
“Kita harus mengorbankan waktu untuk pendidikan ini, lalu kita juga harus mengabaikan kegiatan lain agar pendidikan ini selesai tepat waktu. Tapi tugas kita ini belum selesai, akan ada tantangan baru kedepan. Status sosial yang melekat ini harus berfungsi dengan baik,” paparnya.
Disisi lain, dia juga mengapresiasi konsistensi Universitas Tamansiswa Palembang yang tetap fokus mencetak generasi muda berprestasi.
“Melihat banyaknya mahasiswa yang diwisuda itu membuktikan Universitas Tamansiswa ini bukan hanya dipercaya orangtua tapi juga dipercaya berbagi lembaga. Kita tentu mengapresiasi hal ini,” ujarnya.
Diketahui, setidaknya sebanyak 422 orang mahasiswa Universitas Tamansiswa Palembang yang mengikuti wisuda yang terdiri dari 232 orang tingkat pendidikan S1 dan 190 orang tingkat pendidikan S2.