Example 728x250 Example 728x250
BERITA TERKININUSANTARAPENDIDIKAN

Ini Projek IKM SMKN 5

×

Ini Projek IKM SMKN 5

Sebarkan artikel ini

MATTANEWS.CO,PALEMBANG – Penerapan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), di SMKN 5 Palembang sudah berjalan sejak dua tahun terakhir ini. Pada tahun ajaran lalu Sekolah ini menerapkan Kurikulum mandiri belajar yang masih mengunakan struktur K13. Sedangkan pada tahun ini sekolah ini sudah menerapkan mandiri berubah dimana siswa sudah masuk kedalam sebuah projek pada tiap semesternya.

“Kami sudah menerapkan IKM mandiri Berubah pada tahun ajaran ini. Jadi siswa pada semester ini akan dibuatkan projek. Tema projek pada semester ini adalah BhinekaTunggal Ika,” Topik Projek : Warna Warni Nusantara kata Waka Kurikulum SMKN 5 Palembang Dra Musnaini MSi saat ditemui diruang kerjanya Kamis (5/10/2023).

Dijelaskannya, tahun ini sekolah sudah menerapakan mandiri berubah.Mandiri Berubah artinya sudah memanfaatkan sepenuhnya platform Merdeka Mengajar yang disiapkan oleh Kemendikbudristek. Memilih CP, TP, ATP, perangkat ajar, asesmen, dan lain sebagainya di platform ini, yang juga sudah memuat segala kebutuhan yang dibutuhkan oleh sekolah untuk menerapkan Kurikulum Merdeka.

Dilajutkanya, sekolah juga P5 ( Projek Penguatan Profiln Pelajar Pancasila ) IKM menerapkan sistem blok.Sistem blok hanya pada pelaksanaan P5 pembelajaran yang menggabungkan jam studi pada tiap tatap muka suatu mata pelajaran yang sebelumnya dilakukan tiap satu minggu sekali hingga selesai menjadi satu minggu penuh atau lebih hingga mata pelajaran tersebut selesai, dengan tolak ukur materi dapat tersampaikan secara maksimal dan sesuai dengan tuntutan kurikulum.

“Kita pada semester awal ini hanya melakukan satu kali projek saja. Tapi di semester dua nanti dari rentang bulan Januari sampai Mei akan ada dua kali projek,” jelasnya.

Masih kata dia, tema Bhinneka Tunggal Ika ini akan dimasukan dalam seni tari. Tujuannya agar para siswa dapat mengenal seni tari, pakaiannya,lagu ditariannya atau alat musik apa yang digunakan untuk mengiring tarian tersebut. Serta para siswa dapat mengetahui keberagaman tarian yang ada di Sumsel. Seperti di Palembang ada tari Gending Sriwijaya,

Lebih jauh, untuk pakaian dan perlengkapan sendiri para siswa tidak perlu memakai bahan yang sebenarnya. Seperti tari tanggai yang memakai tanggai atau kuku palsu yang terbuat dari kuningan. Maka siswa cukup memakai plastik bekas saja, yang mencirikan sebuah tanggai itupun cukup. Pakaian juga tak perlu harus sesuai dengan pakaian adat di tarian itu. Tapi jika memang siswa mampu, maka akan lebih baik lagi. Intinya projek ini tidak memberatkan siswa apalagi wali siswanya.

“Penampilan tari atau hasil projek sendiri akan ditampilkan pada akhir bulan. Nantinya para siswa semua dapat belajar dan saling memperlihatkan hasil dari pengetahuan mereka kepada kawan-kawannya,” Harapnya. (Adi)