MATTANEWS.CO, JAMBI – Kegiatan belajar mengajar (KBM) di SD Negeri 117 yang berada di Desa Simpang Limbur Merangin, Kecamatan Pamenang Barat, Kabupaten Merangin, sementara waktu dipindahkan ke madrasah di Desa Limbur Merangin. Pemindahan ini dilakukan setelah jembatan penghubung antar desa rusak parah dan membahayakan keselamatan siswa.
Kepala Sekolah SDN 117, Abdullah Hadi mengatakan, langkah tersebut diambil sebagai bentuk antisipasi agar anak-anak tidak harus melintasi jembatan yang putus.
“Untuk sementara kita pindahkan. Keselamatan siswa menjadi prioritas utama,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (13/5/2025).
Sebelumnya, publik dibuat haru oleh aksi empat guru SDN 117 yang viral di media sosial. Mereka nekat menyeberangi jembatan gantung yang lantainya sudah jebol hanya dengan berpegangan pada seutas sling baja.
Jembatan sepanjang 144 meter itu merupakan satu-satunya akses utama yang menghubungkan Desa Simpang Limbur dan Desa Limbur Merangin. Di bagian tengah, lantai jembatan menganga sekitar tiga meter, menghadap langsung ke derasnya arus Sungai Batang Merangin.
“Sungai ini cukup lebar, sekitar 100 meter, arusnya deras. Kita tidak mau ambil risiko anak-anak melintas,” tambah Abdullah.
Dijelaskan Abdullah, saat ini sebanyak 60 siswa yang berdomisili di Desa Limbur Merangin dipindahkan proses belajarnya ke madrasah. Sementara 20 siswa yang tinggal di Desa Simpang Limbur tetap belajar di gedung sekolah asal.
Abdullah juga memberikan apresiasi kepada para guru yang tetap mengajar meski harus menempuh medan berbahaya.
“Kami salut pada dedikasi guru-guru yang tetap datang mengajar, terutama jelang ujian kelas enam. Sebenarnya perahu sudah disiapkan untuk penyeberangan, tapi mungkin saat itu belum ada petugas yang membantu, sehingga mereka terpaksa lewat jembatan rusak itu,” terangnya.
Ia pun kembali mendesak pemerintah Kabupaten Merangin dan Provinsi Jambi agar segera membangun jembatan tersebut secara permanen.
“Permintaan sudah sering kami sampaikan. Lokasi sudah beberapa kali diukur, tapi tidak pernah ada realisasi. Ini akses vital bukan hanya bagi siswa, tapi juga masyarakat umum menuju kecamatan dan kabupaten tetangga,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas PUPR Kabupaten Merangin belum memberikan keterangan resmi terkait kondisi dan tindak lanjut pembangunan jembatan.