“Ini menjadi kekuatan kita, karena sampai hari ini obat COVID-19 belum ada. Vaksin pun baru bisa efektif beberapa bulan ke depan. Sehingga ada banyak kejadian yang mungkin terjadi menjelang vaksin diberikan kepada masyarakat,” jelas Doni.
Adapun kaitan dengan perubahan perilaku ini menurut Doni, adalah bagaimana menumbuhkan kesadaran kolektif dan peran dari seluruh komponen bangsa.
Dalam hal ini, Doni menekankan akan pentingnya peran kolaborasi pentaheliks berbasis komunitas untuk memberikan sosialisasi kepada seluruh aspek.
Di sisi lain, Doni mengatakan bahwa 63 persen keberhasilan dalam menangani COVID-19 adalah melalui sosialisasi yang baik dan tepat sasaran kepada masyarakat. Sehingga peran komunikasi publik menjadi hal yang sangat mendasar.
“63 persen keberhasilan kita dalam menangani COVID-19 adalah di bidang sosialisasi. Oleh karenanya peran komunikasi publik adalah hal yang sangat mendasar,” kata Doni.
Doni yang juga menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga menekankan pemahaman dan pengertian bahwa COVID-19 berbahaya dan proses seseorang terpapar COVID-19 itu adalah orang lain.