Ketua PGRI Tulungagung Bahas Transformasi Guru di HUT ke-78 PGRI dan HGN 2023

MATTANEWS.CO, TULUNGAGUNG – Ratusan guru menghadiri Apel Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2023 di halaman parkir kantor sekretariat Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur. Selasa (28/11/2023).

Menurut pantauan media, Apel peringatan tersebut dibuka dengan penampilan tarian Reog Kendang yang dibawakan oleh siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Kampung Dalem, Kabupaten Tulungagung.

Ketua PGRI Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Muhadi, M.Pd., menyatakan bahwa Apel peringatan HUT ke-78 PGRI dan HGN tahun 2023 dihadiri oleh sekitar 500 guru di Tulungagung.

“Iya benar, ada 500 guru yang hadir dalam Apel peringatan ini. Selain itu, kami juga mengundang perwakilan dari Pemkab Tulungagung, unsur Forkopimda, dan sekitar 50 undangan lainnya,” ujar Muhadi, yang juga menjabat sebagai Kepala SDN 1 Kampung Dalem, kepada awak media.

Muhadi menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan puncak peringatan HUT ke-78 PGRI dan HGN tahun 2023, dengan mengusung tema “Transformasi Guru Mewujudkan Indonesia Maju”.

Arti dari tema tersebut adalah perubahan paradigma guru di era yang terus berubah saat ini.

Masuknya abad teknologi menuntut seorang guru untuk mau, tanpa terkecuali, mengalami perubahan paradigma dalam metode pembelajaran, pengembangan profesionalisme, serta dalam penanganan kurikulum. Hal ini penting agar guru senantiasa berkembang.

Muhadi juga menyampaikan bahwa keanggotaan PGRI Kabupaten Tulungagung telah mencapai 15.780 guru yang tersebar di seluruh Kabupaten Tulungagung.

Bacaan Lainnya

Namun, masih ada sekitar 5.000 guru yang belum memiliki nomor pokok anggota karena mereka telah mendaftar.

“Kami belum membuka aplikasi pendaftaran anggota baru karena terdapat perubahan sistem,” jelasnya.

Sebagai Ketua PGRI Kabupaten Tulungagung, Muhadi menekankan pentingnya penyesuaian dengan kurikulum merdeka. Guru harus terus belajar dan meningkatkan profesionalisme dalam setiap kegiatan.

“Guru tidak boleh stagnan atau berhenti. Ini merupakan tuntutan zaman sekarang,” pesannya.

Mengingat tahun ini adalah tahun politik, Muhadi berharap agar anggota tidak terlibat dalam kontestasi praktis dari berbagai pihak dalam Pemilihan Umum, baik untuk Presiden maupun DPR.

Bagikan :

Pos terkait