Example 728x250 Example 728x250
BERITA TERKINIHEADLINEHUKUM & KRIMINAL

Ketum Gencar Soroti Dugaan Penyelewengan Dana PBSI

×

Ketum Gencar Soroti Dugaan Penyelewengan Dana PBSI

Sebarkan artikel ini

Kasus Tengah Diselidiki oleh KPK

MATTANEWS.CO, JAKARTA  Ketua Umum DPP Gerakan Cinta Rakyat (Gencar) Indonesia, Charma Afrianto, SE, turut menyoroti atas dugaan penyelewengan penyelewengan dana Program Sosial Bank Indonesia (PBSI) yang saat ini sedang diselidiki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dengan tegas, Charma mendesak KPK untuk berani memeriksa seluruh kantong anggota Komisi XI DPR RI, termasuk Anggota Komisi XI Dapil Sumsel yang diduga terlibat dalam dugaan tersebut dan juga memeriksa Gubernur Bank Indonesia.

“KPK harus berani periksa seluruh anggota Komisi XI DPR RI, termasuk juga anggota Komisi XI dari Dapil Sumsel yang terindikasi turut terlibat dalam dugaan penyelewengan dana CSR. Jangan ada kompromi! Jika benar ada pelanggaran, semuanya harus diungkap tanpa terkecuali, termasuk Gubernur BI,” tegas Charma, Minggu (26/1).

Charma mengingatkan KPK untuk tidak terpengaruh tekanan politik atau narasi yang mencoba menghalangi penyelidikan, seperti dalih “rahasia perbankan” yang kerap digunakan.

Ia juga menyindir dugaan bahwa dana sosial tersebut diperlakukan seolah-olah merupakan milik pribadi.

“Mereka pikir dana sosial ini tidak akan terungkap ke publik atau masuk ke meja pemeriksaan KPK, sehingga mereka bebas menikmatinya. Apa mereka kira ini warisan nenek moyang mereka?,” ujar Charma dengan nada tajam.

Charma Afrianto menegaskan bahwa seluruh pihak, baik dari anggota Dewan maupun Gubernur BI, harus mempertanggungjawabkan aliran dana sosial ini secara terbuka.

“Tidak ada ruang untuk bersembunyi. Semua yang terlibat harus dimintai pertanggungjawaban,” katanya.

KPK Fokus Selidiki Komisi XI DPR RI

KPK tengah mengusut dugaan penyelewengan dana program sosial BI yang diduga mengalir ke kantong-kantong anggota Komisi XI DPR RI.

“Nah, yang sedang penyidik dalami adalah penyimpangan, karena kita dapat informasi, juga kita dapat dari data-data yang ada, CSR yang diberikan kepada para penyelenggara negara ini melalui yayasan yang disampaikan, direkomendasikan kepada mereka tidak sesuai peruntukannya,” kata Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, Selasa 21 Januari 2025.

Asep mengatakan penyidik menemukan dugaan penyimpangan yang dilakukan anggota DPR Fraksi Partai Nasdem, Satori dalam penggunaan dana CSR BI di Cirebon. Wilayah Cirebon merupakan daerah pemilihan Satori saat maju sebagai caleg DPR Pemilu 2024.

“Sementara yang kita peroleh saat ini sudah ada penyimpangannya, itu yang di Cirebon. Jadi, setelah semuanya terima tapi ada yang amanah, ada juga yang tidak sesuai peruntukannya,” tandas Asep.(*)