MATTANEWS.CO, PURWAKARTA – DPRD Kabupaten Purwakarta Jawa barat (Jabar), akhirnya menanggapi surat Audiensi yang dilayangkan LSM Barak Indonesia Markas Daerah (Mada) purwakarta, terkait pemohonan pengajuan pengelolaan limbah sisa hasil produksi yang di ajukan CV Bintang Kencana kepada PT Tri Centrum Fortuna.
Kedua belah pihak langsung diterima oleh Komisi III, di ruang rapat gabungan komisi DPRD Kabupaten Purwakarta.Rabu (16/07/2021). Tampak hadir ketua komisi III Dias Rukmana Praja SE dari Fraksi Golkar, Asep Abdulloh dari Fraksi Berkarya, H Oja Sutisna dari Fraksi Golkar. Sedangkan dari pihak LSM Barak sendiri dihadiri secara langsung oleh Ketua Barak Mada purwakarta Andi Fahrudin, Ketua Umum Barak Indonesia D Sutejo M.S, serta Cecep nur Saepul Mukti Humas LSM Barak Indonesia.
Ketua Umum Barak Indonesia D Sutejo M.S melalui Ketua Mada Kabupaten Purwakarta Andi Fahrudin menerangkan, bahwa dari hasil audensi tadi dengan DPRD Purwakarta sangatlah kongkrit, terkait masalah domisili PT TCF mengatakan mereka telah memiliki domisili, Akan tetapi menurut kita mereka belum memiliki domisili.
“Kita lihat saja besok, jika pihak perusahaan tidak bisa membawa surat domisili dan perizinan tingkat kabupaten maka pabrik itu bisa kami bilang pabrik tua”, ucapnya.
Dan sesuai komitmen dengan DPRD Purwakarta, jika pabrik tersebut tidak berizin akan ditutup. Tambahnya, tentang pengolahan sisa limbah produksi yang diajukan oleh CV Bintang Kencana akhirnya mendapat respon positif, walaupun belum secara detail. Intinya pihak perusahaan sudah ada kerjasama dengan yang lain diluar dari kabupaten purwakarta.
“Akan tetapi supermasi hukum dikabupaten purwakarta harus tetap ditegakan, apabila pabrik tidak berdomisili itu namanya gedung tua dan harus ditutup”, jelas Andi yang biasa di panggil Kang Buncir.
Sedangkan pihak perusahaan dari PT TCF yang di wakili beberapa staffnya, kepada media melalui staff HRD Jajang Saep mengatakan, pihaknya untuk hari besok akan segera memberikan data domisili dan perizinan kepada DPRD, sesuai dengan yang telah disepakati didalam forum.
“Sebetulnya data tersebut sudah kami persiapkan sebelumnya, akan tetapi hanya data satu desa yang terbawa dan yang satu laginya tidak”, pungkasnya.