“Sangat disayangkan, hari ini masih saja terjadi konflik di beberapa negara di kawasan Asia dan Afrika yang tentunya berujung pada krisis kemanusian, bahkan hukum humanitarian internasional seringkali tidak diindahkan dan terlebih lagi terdapat sejumlah negara luar yang melakukan intervensi atas nama kemanusiaan tetapi malah memperkeruh keadaan untuk mencapai kepentingannya,” ungkpanya.
Mahasiswa PhD Universitas Nankai, China ini juga mengkhwatirkan di tengah sejumlah negara maju, banyak negara yang dirundung kemisikinan dan kelaparan, dan itu merajalela baik di Asia maupun di Afrika karena kelaparan tertinggi ada di benua Asia dan negara-negara termiskin ada di Afrika, ditambah lagi dengan kasus Covid-19 yang memperparah masalah tersebut.
“Kita sebagai Pemuda Asia Afrika mesti bersatu dan memegang teguh semangat lahirnya Organisasi Asia Afrika 76 tahun silam dengan menjunjung tinggi kemanusian atau hak dasar manusia, kedaulatan, integritas, persamaan hak semua suku dan bangsa serta asas kebersamaan. Kita, para pemuda, harus menjadi duta perdamaian, dan itu harus menjadi gerakan yang massif agar tercipta perdamaian di Asia Afrika,” tegasnya.