Reporter : Nasir
BANYUASIN, Mattanews.co – Salah satu media massa online di Sumatera Selatan (Sumsel) beberapa waktu, lalu sempat memberitakan adanya anak pecandu rokok di Banyuasin, Sumatera Selatan.
Terkait hal ini, Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Banyuasin dan orang tua korban langsung memberikan klarifikasi.
Komisioner KPAD Banyuasin Bidang Evaluasi dan Monitoring Martapo Yusuf meminta, agar semua media tidak mempublikasikan berita yang tidak benar tentang anak.
“Anak adalah aset yang harus dilindungi. Pemberitaan tentangnya harus dikonfirmasi terlebih dahulu kebenarannya. Pemberitaan yang tidak benar, akan berpengaruh terhadap wataknya” jelas Martopo, Sabtu (15/3/2020).
Selaku orangtua, IM (55) menyatakan keberatan atas pemberitaan tentang anaknya ZP (5,5) yang menjadi korban hoks.
“Selaku orang tua, saya sangat keberatan atas pemberitaan itu, saya sudah buat surat pernyataan Keberatan dan telah saya serahkan kepada Pihak KPAD Kabupaten Banyuasin,” ujarnya.
Sebelumnya, ZP diberitakan sebagai balita pecandu rokok di berbagai portal medsos.
Hal ini dianggap merugikan pihak keluarga. Terlebih lagi setelah dilakukan pemeriksaan medis, yang hasilnya ZP dinyatakan tidak atau bukan pecandu rokok.
Melalui klarifikasi secara resmi yang dilakukan oleh 4 komisioner KPAD Banyuasin dan orangtua ZP di komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin, diharapkan pemberitaan hoaks tentang balita pecandu rokok di Banyuasin ini dapat segera berhenti dan tidak lagi diperpanjang.
Editor : Nefri
