MATTANEWS.CO, KAPUAS HULU – Lama tak ada kabar tentang Padi Raja Uncak, atau yang lebih familiar di kalangan masyarakat Kapuas Hulu disebut beras Seluang, dulu pernah menjadi produk unggulan dan bahkan sudah di patenkan, ternyata masih ditanam di Desa Melapi, Kecamatan Putussibau Selatan.
Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Melapi, Sekundus L Maring Kecamatan Putussibau Selatan yang menjadi salah satu daerah penghasil beras seluang menyampaikan saat ini di daerah mereka memiliki lahan seluas 103 hektar.
“Kita sudah melakukan panen dimulai dari akhir Januari s/d saat ini, dengan total luas tanam sebanyak 204 Ha,” ungkap Kades Melapi.
Disampaikannya, penghasil gabah tertinggi ada di Dusun Pabiring dan Dusun Sauwe, Desa Melapi Kecamatan Putussibau Selatan, dengan jenis varietas lokal dan Padi Raja Uncak Kapuas.
Kades juga menjelaskan memang terjadi beberapa kendala dalam peningkatan produktivitas hasil pertanian padi ini, dimana petani masih menggunakan cara bercocok tanam secara tradisional dan lahan belum terolah secara maksimal.
“Oleh karena itu kita berharap kedepan masyarakat bisa menggunakan pola bercocok tanam secara modern, tentunya dengan dukungan sarana prasarana yang memadai dari pemerintah,” harapnya.
Kades menyebutkan, untuk harga jual beras sendiri yakni sebesar 60.000/kulak atau 24.000/ kg.
“Beras Raja Uncak Kapuas Hulu memiliki tekstur biji beras sangat kecil dan rasanya pulen tidak seperti beras lainnya. Mirip seperti beras ketan,” ungkapnya.
Ditambahkan Kades, Beras Raja Uncak Kapuas ini memiliki keunikan tersendiri, kata mereka sih tidak mudah ditanam diluar daerah.
“Mungkin faktor tanah atau serta geografis tidak sama seperti di Kapuas Hulu,” tandasnya.