Reporter : Adi
PALEMBANG, Mattanews.co – Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda se Sumsel (AMPERA) melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Sumsel, guna menolak rancangan undang-undang omnibus law, Senin (16/03/2020).
Setelah melakukan aksi beberapa utusan mahasiswa melakukan pertemuan dengan ketua DPRD Sumsel Anita Noeringhati, dalam pertemuan tersebut DPRD meminta mahasiswa untk merumuskan penolakan terhadap omnibus law tersbut.
“Agar berbeda dengan provinsi lain, dan tuntutan kita lebih berwarna maka harus diformalisakan,” kata Ketua DPRD Sumsel Anita Noeringhati saat melakukan dialog.
Karena tidak mungkin seluruh omnibus law yang disahkan menjadi uu oleh DPR dan pemerintah pusat, menurut Anita semua ditolak oleh mahasiswa dan elemen masyarakat.
“Oleh karena itu poin-poin mana saja yang ada dalam omnibus law itu dirasakan merugikan masyarakat luas,” ucap Anita.
Ia mencontohkan, misalnya dalam pasal RUU tersebut melegalkan tenaga asing dapat bekerja di Indonesia dengan berbagai persyaratan. “Sehingga dengan itu kami dapat menyampaikan kepada DPR maupun pemerintah pusat secara baik, karena ada poin-poin yang disuarakan oleh elemen masyarakat Sumsel,” ujar dia.