Musrenbang Bupati Batanghari Ingatkan Kabankeuda, Ada Apa?

MATTANEWS.CO, BATANGHARI – Saat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kabupaten Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief singgung Badan Keuangan Daerah, ia akan mencoba meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Batanghari.

Ia menyinggung soal penghargaan peraih nilai Monitoring Center for Prevention (MCP) yang diberikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada Pemerintah Kabupaten Batanghari, yang mana dibawah kepemimpinan Bupati Muhammad Fadhil Arief (MFA) dan Wakil Bupati Batanghari Bakhtiar Batanghari mendapat nilai tertinggi se-Provinsi Jambi.

“Kita akan coba tingkatkan PAD kabupaten Batanghari. Kemarin kita diberi penghargaan oleh KPK bahwa MCP kita tertinggi di Provinsi Jambi dengan nilai 89,9 ini dibawah target kita, target kita 95. Tapi secara di Provinsi Jambi bahwa pertama kali ada Pemerintah Daerah yang bisa mencapai nilai hingga 89,9 sebelumnya awalnya 80 an,” kata Bupati Batanghari M. Fadhil Arief, saat sampaikan sambutan acara Musrenbang di Gedung Pemuda Jalan Pramuka Muara Bulian, Kamis (10/03/2022).

“Ada hal yang seharusnya didepan mata bisa kita kerjakan, karena salah satu yang nilainya rendah penilaian terhadap penagihan piutang pajak dan retribusi daerah. Ini juga saya minta Kepala Bakeuda, bagaimana data pajak dan retribusi daerah ini dibenarkan dahulu sehingga bisa ditagih dia, kalau subjek dan objek tidak jelas bagaimana mau ditagih,” sambungnya.

Bupati meminta pendampingan dari pihak Kejaksaan dalam rangka plancing data piutang pajak, karena perlu legal opini sehingga tidak menimbulkan masalah dikemudian hari.

“Karena menghapuskan piutang pajak dengan cara yang tidak prosedural bisa dianggap korupsi, karena menghilangkan potensi PAD. Ini kita perlu bantuan dari pihak Kejaksaan, TNI dan Polri untuk penertiban dilapangan. Kita masih ketemu Billboard yang tidak membayar pajak reklame, masih ada parkir yang tidak membayar pajak,” sebut Bupati.

Pilihan Pembaca :  Polres Karawang Gelar Vaksinasi Mobile Presisi dan Bagikan Paket Sembako untuk Warga Adiarsa Barat

“Karena momennya pas harga sawit sedang mahal, sehingga orang punya uang. Biasanya orang Jambi kalau lagi punya uang tidak susah ditagih, yang penting ditagih kalau tidak susah juga bayar karena kesadarannya belum timbul,” pungkasnya.

Pos terkait