PALEMBANG, Mattanews.co – Cantik, pintar dan berprestasi. Seperti itulah tergambar dari sosok Nanda Artika Natasya (15). Siswi kelas 2 SMAN 5 Palembang ini juga menjadi pemenang dalam ajang Putri Remaja Indonesia regional Sumsel.
Tasya, sapaan akrabnya, sudah beberapa bulan terakhir mempersiapkan diri secara mental maupun penampilannya di malam final Putri Remaja Indonesia, di Jakarta nanti.
“Malam final Putri Remaja Indonesia akan digelar pada tanggal 30 Oktober 2020 malam di Jakarta. Persiapan sudah hampir 100 persen,” ucapnya kepada Mattanews.co, Sabtu (25/10/2020).
Di panggung ajang Putri Remaja Indonesia, Tasya akan menampilkan tarian tradisional dari Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan Sumsel, yaitu tari Tenun Kawai Kanduk.
Rencananya, Tasya didampingi orangtuanya akan berangkat ke Jakarta pada hari Senin (26/10/2020) mendatang.
“Semoga dengan kerja keras serta dukungan dari pemerintah dan masyarakat Sumsel, Tasya dapt memberikan yang terbaik untuk Sumsel,” katanya.
Ibunda Tasya, Dewi Apriani sangat mendukung aktifitas positif puteri kesayangannya ini. Dewi juga selalu mendampingi anaknya untuk terus mengejar dunia pendidikan agar terus seimbang.
Dewi sangat bangga karena anaknya bisa menoreh prestasi luar biasa, terlebih bisa menonjol di masa mudanya.
“Sebagai perwakilan Sumsel di ajang nasional nanti, saya selalu mengajarkan Tasya untuk terus rendah hati, jangan sombong dam bersikap baik pada siapa pun, walau pun ada yang tak suka dengan prestasinya. Selalu berbuat baik, itu jadi poin utama,” katanya.
Cinta Wisata Daerah

Sebelum mempersiapkan diri berangkat ke Jakarta, Tasya sudah aktif berkontribusi untuk meningkatkan promosi pariwisata di Sumsel.
Salah satunya yaitu jelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 2020 kemarin, Tasya menggunakan pakaian adat Palembang berpose di atas Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera).
Foto yang dihasilkan pun sangat elegan. Berlatarbelakang Jembatan Ampera, anak sulung pasangan M. Nasikin (42) – Dewi Apriani (37) pun tampak cantik dengan pakaian tradisional sembari mengibarkan bendera Merah Putih.
“Sebagai remaja, kita tidak boleh kendor berkontribusi mencintai tanah air, mengharumkan daerah sendiri. Salah satunya mempromosikan wisata apa yang belum banyak dilirik orang banyak. Inilah bentuk kecintaan Tasya ke wisata daerah,” ungkapnya.
Untuk sampai ke atas Monpera, tidaklah mudah. Menggunakan pakaian tradisional Palembang, sembari menaiki tangga demi tangga cukup membuat gerak tubuh Tasya sulit.
“Tapi Tasya tetap semangat sampai ke atas Monpera, walau panas dan berat. Dengan penampilan di atas Monpera, Tasya juga membagikan ke media sosial (medsos) dan mempromosikan wisata Palembang yang sangat bersejarah,” ujarnya.
Galang Dana Covid-19

Aktivitasnya tersebut juga dipostingnya di akun Instagram @artikanatsha. Konten positif dari anak muda berprestasi ini, bahkan mendapat banyak dukungan dan pujian dari para warganet.
Di masa pandemi Covid-19, Tasya juga berkontribusi membantu para tenaga kesehatan (nakes) yang berjibaku merawat para pasien Covid-19 di Palembang.
Bahkan Tasya menggalang dana dan terkumpul uang sebesar Rp20 juta. Dana tersebut digunakannya untuk membeli Alat Pelindung Diri (APD), seperti masker, baju hazmat hingga face shield.
“Kita membagikan bantuan dari donatur tersebut ke tiga rumah sakit di Palembang. Yaitu di RS Bhayangkara, RS Siti Fatimah dan RS Siti Khadijah Palembang,” ujarnya.
Tasya yang sudah menggeluti dunia modelling sejak duduk di bangku Taman Kanak-Kanak (TK) ini, akan menunjukkan berbagai kepiawaiannya di bidang non akademis, mulai dari catwalk, menari, puisi hingga public speaking.