Example 728x250
BERITA TERKINI

Nasib Penderita Kanker Tanpa Masker di Palembang

×

Nasib Penderita Kanker Tanpa Masker di Palembang

Sebarkan artikel ini
Masker (iStock)

Reporter : Vitor

PALEMBANG, Mattanews.co – Sejak maraknya penyebaran Virus Corona (Covid-19) beberapa bulan terakhir, masker dan hand sanitizer menjadi barang yang paling diburu masyarakat dan mengalami kelangkaan.

Hal ini tentu menjadi masalah baru. Selain mengalami kekosongan dan mengalami kenaikkan harga yang signifikan. Kelangkaan masker menjadi penderitaan tersendiri bagi pasien kanker yang sudah menjadikan masker sebagai kebutuhan wajib.

Dila (35), warga Palembang mengatakan, anaknya AN yang mengidap kanker darah sangat membutuhkan masker untuk digunakan setiap hari. Namun, dengan adanya kelangkaan ini, dia dan anaknya kesulitan untuk mencari masker tersebut.

Terlebih AN sudah dirawat intensif di Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang sejak beberapa bulan lalu, dan tidak pernah putus menggunakan masker.

“Saya mengalami sendiri betapa sulitnya mendapatkan masker surgical mask sekarang ini. Padahal anak saya yang menderita kanker membutuhkannya setiap hari untuk beraktifitas”, ungkap, saat ditemui di RSMH Palembang, Senin (17/3/2020).

Biasanya, pihak RSMH Palembang selalu menyediakan masker untuk Dila dan anaknya. Namun dengan adanya kelangkaan, stok masker semakin menipis. Jika pun ada, akan cepat habis digunakan para pasien lainnya.

Selain mengalami kelangkaan, harga masker juga mengalami kenaikkan hingga 6 kali lipat dari harga normal. Biasanya dia membeli masker seharga Rp50ribu per kotak, namun sekarang melonjak hingga ke angka Rp300.000 per kotak.

Bukan hanya itu saja, banyak juga masker yang tidak memenuhi standar kesehatan yang beredar. Sedangkan untuk pasien kanker sendiri, diwajibkan menggunakan masker surgical mask agar dapat menjaring bakteri.

Sebagian pejuang kanker memilih untuk tidak beraktifitas di luar rumah, guna mengurangi kemungkinan terjangkit virus, salah satunya Covid-19.

“Saya memilih untuk tidak keluar ruangan. Kalau bisa dirumah, saya memilih untuk tetap dirumah. Karena beraktifitas tanpa masker, terlalu berbahaya untuk saya yang memiliki imun tubuh yang rendah”, jelas SNH (24thn).

SNH juga berharap agar semua pihak terkait, dapat segera mengatasi permasalahan masker yang sedang terjadi.

“Semoga semua yang terkait bisa paham, bukan cuma Virus Corona yang harus diperhatikan. Tapi kanker, leukimia, DBD dan lainnya juga butuh perhatian dan butuh masker,” ucapnya.

Editor : Nefri