Palembang jadi Penghujung Sosialisasi KILA ke 5 Tahun 2024

“Palembang menjadi pilihan melakukan sosialisasi, karena banyaknya potensi bibit-bibit penyanyi anak. Hal ini terbukti dengan banyaknya peserta yang mendaftar mengikuti lomba,” jelas Edi.

Edi menjelaskan KILA diadakan karena ada keprihatinan pada 2 dekade terakhir ini kita melihat tidak ada lagu anak-anak.

Tetapi anak-anak Indonesia luar biasa talentanya menyanyikan lagu-lagu yang sulit mereka bisa. Tetapi lagu itu tidak sesuai dengan tumbuh kembang anak.

Beranjak dari hal itu, Kemendikbudristek membuat program penciptaan, perekaman, pementasan lagu anak. “Kita dulu punya tokoh-tokoh pencipta dan penyanyi lagu anak, seperti cica, tasya, tapi sekarang tidak ada lagi, ada yang nyanyi tapi lagunya orang dewasa,” ungkapnya.

“Keprihatinan itu lah, sehingga ada cerup yang harus kita tutup, dengan menyiapkan lagu-lagu untuk anak sesuai dengan tumbuh kembangnya,” sambungnya.

Sedangkan untuk antusias kegiatan, Edi mengungkapkan jumlah peserta 160 lebih untuk lomba menyanyi. Sedangkan untuk lomba menciptakan lagu masih di angka 60 lebih.

Bagikan :

Pos terkait