“Bukan karena bonsai itu milik orang Tulungagung,” imbuhnya.
Tempat sama, Ketua Panitia Pelaksana Pameran dan Kontes Bonsai Nasional 2022 Kabupaten Tulungagung Didik Abidin mengatakan gelaran ini diikuti sekira 850 peserta dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Pameran dan kontes ini, bonsai serut lebih mendominasi yang ditampilkan oleh peserta, selain itu ada bonsai beringin, kimeng, dan lainnya.
“Sebelumnya, saya ucapkan terima kasih kepada Pak Maryoto Birowo bersama jajaran Forkompinda hadir Pak Kapolres dan Pak Dandim berkenan membuka pameran dan kontes Bonsai Nasional memperebutkan Piala Bupati Tulungagung,” katanya.
Ia menambahkan, dalam pameran dan kontes ini dengan penilaian dengan 3 kelas memiliki kriteria tersendiri.
“Iya benar, kita selaku panitia sudah memiliki 3 cara penilaian diantaranya, pertama kisaran 500 pohon itu prospek atau bahasa bonsai itu lebih dikenal konsep dasar artinya kelihatan batang dari awal, gerak bagaimana, dan posisi,” tambahnya.
“Kedua secara menyeluruh dari konsep panitia itu sudah ada penilaian mulai gerak dasar, keserasian, kematangan itu dikelas regional. Sedangkan yang terakhir kelas madya itu nanti penilaian tarung kualitas kelas regional dan madya kualitas pohon dan segala keseluruhannya itu yang dinilai,” imbuhnya.