MATTANEWS.CO,TULUNGAGUNG – Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo, M.M., menyebut bonsai merupakan nilai seni estetika yang memiliki potensi nilai ekonomi jualnya sangat mahal.
Hal ini, diungkapkan dihadapan insan media usai membuka Pameran dan Kontes Bonsai Nasional Piala Bupati Tulungagung 2022 di pelataran sebelah barat Gedung Olahraga (GOR) Lembu Peteng setempat, Senin (21/2/2022).
“Jadi begini, barusan kita buka Pameran dan Kontes Bonsai Nasional 2022 di GOR Lembu Peteng Kabupaten Tulungagung,” kata Bupati Maryoto didampingi Kapolres Tulungagung AKBP Handono Subiakto, S.H., S.I.K., M.H., dan Dandim 0807 Tulungagung Letkol Inf Yoki Malinton Kurniafari dilokasi pameran.
“Memperebutkan Piala Bupati Tulungagung tahun 2022,” imbuhnya.
Bupati Maryoto menambahkan, dengan adanya pameran dan kontes Bonsai Nasional pihaknya memberikan apresiasi kepada penyelenggara.
Menurutnya, Tulungagung secara geografi merupakan pegunungan, selain itu memiliki potensi alam yang mendukung dalam mengembangkan budidaya bonsai.
“Dengan pameran dan kontes sebenarnya memberikan satu ilustrasi kepada kita dalam melestarikan dan mengembangkan sumber hayati yaitu dengan melestarikan juga membuat bonsai sangat indah,” tambahnya.
“Hal ini merupakan bagian ekologi, bonsai merupakan tumbuhan yang ditata sedemikian rupa memiliki potensi nilai ekonomi jualnya sangat mahal karena bonsai ini memiliki seni nilai estetika terhadap kecintaan tumbuhan bonsai tersebut,” sambungnya.
Lebih lanjut Maryoto menjelaskan, pameran dan kontes Bonsai Nasional ini pihaknya menyambut baik, meskipun saat ini Tulungagung PPKM Level 2 menghimbau kepada pihak penyelenggara dengan mematuhi protokoler kesehatan Covid-19.
“Iya benar, adanya pameran dan kontes ini kita berikan support juga, bahkan persilakan pelataran barat GOR Lembu Peteng sebagai tempatnya,” terangnya.
Pada saat insan media menanyakan, kriteria pemilihan juara favorit bonsai dalam pameran dan kontes, Bupati Maryoto menjawab secara lugas dan tegas.
“Begini ya rekan media, dari jumlah ratusan yang mengikuti pameran dan kontes saya pilih Bonsai Kimeng menurutnya strukturnya itu bagus, mulai dari tunas itu tumbuh dan berkembang subur, dan itu sudah ada tanda-tanda kearah itu,” ujarnya.
“Bukan karena bonsai itu milik orang Tulungagung,” imbuhnya.
Tempat sama, Ketua Panitia Pelaksana Pameran dan Kontes Bonsai Nasional 2022 Kabupaten Tulungagung Didik Abidin mengatakan gelaran ini diikuti sekira 850 peserta dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Pameran dan kontes ini, bonsai serut lebih mendominasi yang ditampilkan oleh peserta, selain itu ada bonsai beringin, kimeng, dan lainnya.
“Sebelumnya, saya ucapkan terima kasih kepada Pak Maryoto Birowo bersama jajaran Forkompinda hadir Pak Kapolres dan Pak Dandim berkenan membuka pameran dan kontes Bonsai Nasional memperebutkan Piala Bupati Tulungagung,” katanya.
Ia menambahkan, dalam pameran dan kontes ini dengan penilaian dengan 3 kelas memiliki kriteria tersendiri.
“Iya benar, kita selaku panitia sudah memiliki 3 cara penilaian diantaranya, pertama kisaran 500 pohon itu prospek atau bahasa bonsai itu lebih dikenal konsep dasar artinya kelihatan batang dari awal, gerak bagaimana, dan posisi,” tambahnya.
“Kedua secara menyeluruh dari konsep panitia itu sudah ada penilaian mulai gerak dasar, keserasian, kematangan itu dikelas regional. Sedangkan yang terakhir kelas madya itu nanti penilaian tarung kualitas kelas regional dan madya kualitas pohon dan segala keseluruhannya itu yang dinilai,” imbuhnya.
Pantauan mattanews.co pameran dan kontes Bonsai Nasional 2022 Piala Bupati Tulungagung sebelumnya dibuka Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo, M.M., dengan ditandai pengguntingan pita selanjutnya bersama Forkompinda melihat satu per satu bonsai dari para peserta.
Pameran tersebut digelar di GOR Lembu Peteng dengan tetap mematuhi protokoler kesehatan Covid-19.